Sabtu, 20 Desember 2014

Lagu Untuk Mengiringi Pernikahan

Lagu Untuk Mengiringi Pernikahan

Tentunya acara pernikahan anda akan lebih berkesan dengan diiringi lagu yang sesuai dan romantis juga

Momen pernikahan pastinya adalah momen yang sangat dinanti dan sakral bagi setiap orang. Pastinya, tidak ada orang yang hendak hidup sendiri selamanya, dan pastinya akan mencari pendamping hidup kan. Nah, untuk menambah pernikahan agar tambah romantis ada beberapa lagu yang bisa dinyanyikan atau diputar. Dan setelah melakukan riset kecil-kecilan dengan datang dan mengamati berbagai kondangan nikahan, plus browsing di google dan youtube, berikut ini daftar lagu yang menurut saya cocok dan sesuai untuk acara pernikahan.

10. Marry You-Bruno Mars
Lagu yang dinyanyikan oleh Bruno Mars ini cukup easy listening untuk didendangkan pada acara pernikahan. Lirik yang romantis, menggambarkan seorang pria yang sedang melamar kekasihnuya, dan juga irama lagu yang cukup nge beat, tapi tetap easy listen. Marry Your Daughter bisa menjadi salah sau opsi lagu yang dinyanyikan dalam pernikahan anda.

9. Because of you-Keith Martin
Keith Martin merilis dan mempopulerkan lagu ini pada 2004, dan hingga kini masih menjadi lagu hit di Amerika Serikat dan Asia. Tak dipungkiri, lagu ini memang menjadi overrated karena besarnya exposure dan seringnya diputar di TV maupun radio-radio di seluruh dunia. Tapi tetap saja, melodi yang catchy dan romantis membuat 'Because of You' masih jadi lagu pilihan favorit untuk pernikahan.

8. Close to You-The carpenter
Lagu yang dipopulerkan oleh musisi zaman dahulu, The Carpenter pada era 80 an ini sejatinya memang sudah lawas, tapi bukan berarti tidak bisa dinikmati. Harmoni slow yang khas, ditambah dengan iringan piano dan saxophone menjadikan lagu ini sangat enak dinikmati dan dijadikan cocok untuk lagu pengiring berdansa dengan pasangan anda. Coba saja dengar sendiri, dijamin anda akan hanyut dalam lagu ini.

7. Fallin for you-Colbie Caillat
Musisi Indie yang cukup berhasil dalam belantika permusikan di Amerika, Colbie Caillat. Lagu Fallin for You yang dipopulerkan olehnya pada 2010 an lalu hadir dengan irama yang cukup nge beat dan lirik yang cukup romantis. Menggambarkan seseorang yang telah jatuh cinta dan maulu-malu kucing untuk mengungkapkannya. Lagu ini akan membuat anda dan hadirin di pernikahan anda akan ikut menghentak-hentakkan kakinya mengikuti irama musik beat lagu ini.

6. I Do (Cherrish You) -98 Degrees
Lagu yang dibawakan oleh Boy Band asal Amerika, 98 Degrees ini hadir dengan irama pop-slow. Harmonisasi suara yang dibawakan sangat enak didengar, plus lirik yang catchy dan romantis, dijamin akan membuat pernikahan anda tambah romantis.
I do Cherish you
For the rest of my life, You don’t have to whink it twice
I will love you still.
From the depth of my soul. It’s beyond my Control

5. Truly madly deeply-Savage Garden
Musisi asal Australia ini emang jago kalau ngebawain lagu-lagu yang bersuasana romantis dengan lirik yang sweet juga. Coba saja dengar lagunya yang ini, Trult Madly Deeply.
A new beginning
A reason for a living
A Deeper Meaning

4. Marry your Daughter-Brian McKnight
Bagi yang hendak mau melamar kekasihnya, pasti harus bertemu dengan calon mertua kan, atau ayah dari kekasih kita. Lagu ini menggambarkan bagaimana perasaan dan permohonan kepada ayah kekasih kita agar diizinkan untuk menikahi putrinya, sekaligus juga mengungkapkan betapa ia sangat mencintai putrinya. Hadir dengan irama lagu yang easy listen, lagu ini sangat cocok diputar di pernikahan anda.
Gonna marry your daughter
Make her my wife
I Want her to be the only girl that I love for the rest of my life
Give her the best of me
Till the day that I die

3. Thousand year-Christinna Perry
Lagu yang menjadi Ost film Breaking Dawn part Two ini sangat cocok menjadi lagu pengiring pernikahan anda, ketika sedang berjalan menuju pelaminan. Dilantunkan oleh Christinna Perry dengan suaranya yang khas dan hadir dengan lirik serta irama yang sangat romantis. Waaaw…
The day we met
Frozen I held my breath
Right from the start
I Knew that I found a home for my heart

2.        If you’re not the one-Daniel Bedingfield
Hadir sebagai runner up ialah lagu yang dinyanyikan oleh Daniel Bedingfield, If You’re not the one. Menggambarkan seseorang yang sangat mencintai kekasihnya dan tidak mau melepaskannya. Dengan irama yang slow ini sangat menyentuh hati bagi para pendengarnya.
And I hope you are the one I shared my life with
And I wish that you could be the one I die with
And I’m praying your the one I build my home with
I Hope my love you are my life

1.      From this moment- Shania Twain
Salah satu musisi terbesar pada tahun 90 an dan masih eksis hingga sekarang. Lagu From this moment ini sangat menjadi hits pada waktu itu, dan menduduki puncak tangga lagu di berbagai versi. Irama yang menyentuh, lirik yang benar-benar menggambarkan suasana pernikahan, dinyanyikan oleh suara Shania Twain yang sangat merdu. Tidak diragukan lagi, lagu ini menduduki peringkat pertama sebagai lagu yang harus dinyanyikan dalam pernikahan anda. Waaaw, silahkan anda dengar sendiri, dan rasakan bagaimana lagu ini sangat menyentuh dan romantis.
From this moment, the life has begun
From this moment, you are the one
Right beside you, is where I belong
From this moment on


Berikut diatas beberapa daftar lagu yang sesuai untuk diputar di acara pernikahan. Tapi tentu saja, daftar ini bersifat subjektif saya pribadi. 

Senin, 15 Desember 2014

Review Film Samurai X : Kyoto Inferno

Review Film Samurai X : Kyoto Inferno
Awesome


Judul               : Samurai X : Kyoto Inferno/ Samurai X : Kyoto Taika Hen
Sutradara        : Keishi Ohtomo
Durasi             : 129 Menit
Pemeran        : Takeru Sato, Tatsuya Fujiwara, Emi Takei, Yu Aoi, Munetaka Aoi, Yosuke Eguchi, Kaito Oyagi.

Bilamana kita menghitung film hasil adaptasi anime atau manga yang sukses di pasaran, mungkin jumlahnya hanya beberapa., dan bisa dihitung dengan jari. Dragon Ball yang sempat diadaptasi oleh Hollywood menjadi versi live action menjadi mimpi buruk tersendiri bagi seluruh penggemar manga ini. Penggambaran karakter yang nyeleneh dari asalnya, animasi grafik yang jelek, sampai kepada adegan action yang tidak meyakinkan. Namun untungnya, beberapa film adaptasi manga ada juga yang cukup sukses, walaupun tidak sukses-sukses amat, seperti Death Note ataupun Detective Conan. Esensi kedua film tersebut tidak menyimpang dari cerita asli manganya, dan cukup memuaskan para penggemarnya. Berikutnya, pada tahun 2012 silam, kembali film adaptasi manga muncul, yaitu Samurai X. Bagi kita yang besar pada tahun 90 an (Termasuk saya juga, hehe) pasti mengenal manga atau anime karangan Nobuhiro Watsuki  ini. Kisah petualangan Seorang Samurai bernama Kenshin Himura dengan luka X di pipinya, yang memiliki kemampuan berpedang yang sangat hebat. Wuuut wuut wuut, sekali tebas, kalah dah musuhnya. Adaptasi live action dari anime ini pada 2012 silam terhitung sukses di pasaran. Plot cerita berasal dari versi anime aslinya, penggambaran karakter yang benar-benar sesuai dengan manga aslinya, sampai adegan pertarungan ala samurai yang luar biasa. Tak ayal karena kesuksesannya tersebut, pihak publisher pun memutuskan untuk membuat sekuelnya, yang berjudul Samurai X : Kyoto Inferno.
Samurai X Kyoto Inferno mengambil latar belakang Arc paling dahsyat dari anime samurai X yaitu Kyoto Arc, yang berkisar pada perjuangan Kenshin dan kawan-kawannya untuk menghentikan upaya Makoto Shisio untuk menciptakan kembali kekacauan di Jepang dan menguasainya. Kenshin Himura (Takeru Sato) atau yang dikenal dengan Battosai si Pembantai, sudah mulai menikmati hidup tenang di Dojo Kamiya Kashin bersama gadis muda pemilik dojo tersebut, Kaoru Kamiya (Emi Takei), muridnya, Yahiko Myojin (Kaito Oyagi), petarung jalanan, Sanosuke Sagara (Munetaka Aoi), dan Dokter wanita, Megumi Takanni (Yu Aoi). Kehidupan mereka yang tenang itu kemudian dikejutkan dengan dipanggilnya Kenshin oleh perdana manteri Okubo (Kazufumi Miyazawa) yang memberitahukan bahwasanya Jepang sedang menghadapi ancamanan besar yang dibawa oleh Makoto Shishio (Tatsuya Fujiwara) yang sedang menyiapkan kekuatan besar di Kyoto untuk membuat kekacauan dan menguasai seluruh Jepang. Manteri Okubo pun memohon kepada Kenshin untuk menghentikan upaya Shishio ini. Shisio sendiri merupakan penerus Kenshin sebagai pembantai kelasa wahid semasa perang setelah kenshin mengundurkan diri dari pekerjaannya tersebut. Semula Kenshin hendak menolaknya, tapi ia berubah pikiran setelah Menteri Okubo pun dibunuh oleh salah satu anak buah Shisio, Sojiro Seta (Ryunosuke Kamiki). Dengan ditemani oleh angoota polisi mantan anggota Shisengumi, Hajime Saito (Yosuke Eguchi)dan kawan-kawannya dari Dojo Kamiyakashin, berangkatlah Kenshin menuju Kyoto untuk menghentikan ambisi gila Shisio untuk menguasai Jepang.  

Bagi yang mengikuti serial anime atau manga aslinya, pasti mengetahui bahwasanya Kyoto Arc merupakan Arc yang paling dahsyat dalam serial samurai x ini. Sosok shisio yang kuat dan jahat, bawahannya yaitu anggota Juppongatana yang juga sama kuatnya, banyaknya adegan pertarungan intens yang luar biasa, hingga perjuangan mati-matian kenshin dan kawan-kawan dalam menghentikan upaya gila Shisio ini. Kesemua elemen yang ada di serial asli manganya benar-benar diterjemahkan dengan baik oleh sutradara Keishi Ohtomo. Penggambaran karakter yang sesuai dengan versi manganya, plot yang tidak menyimpang, adegan pertarungan yang, harus saya akui, tampil sangat luar biasa, hingga detail –detail kecil darikarakter tersebut. Kenshin yang kadang tampil lugu dengan ocehan khasnya “Oro” atau pun Sanosuke yang tampil urakan dan “slenge’an”, hingga teriakan khasnya Yahiko” Akulah Yahiko Myojin, Anak ksatria Tokyo” kesemuanya ditampilkan dalam film ini. Ditambah dengan setting tempat dan aransemen music yang juga tampil meyakinkan, sehingga benar-benar mencerminkan suasana Jepang pada masa peralihan kekuasaan di abad 18. Walau dengan durasi yang lumayan panjang, 129 menit, film ini tidak tampil membosankan, malah menarik. Porsi yang seimbang antara adegan action, humor, percakapan pemeran yang mengandung plot utama, kesemuanya disusun dengan rapi dan sesuai dengan porsinya masing-masing.

Dengan segala macam kelebihan diatas, penggemar serial Samuarai X dipastikan tidak akan menyesal menyaksikan film live actionnya kali ini. Terlebih arc yang diangkat adalah arc terdashyat yang ada di serial manga aslinya.  Harapan saya, semoga cepat menyaksikan Samurai X Kyoto Inferno yang bagian dua nya, dan arc melawan Enishi Yukishiro juga diadaptasi menjadi live action juga. At Last, I truly admit that This Live Action is fuc*in awesome.


Overall Result : 4,5/5

Kamis, 04 Desember 2014

Review Film The Maze Runner

Review Film The Maze Runner

Memecahkan Misteri Dibalik Labirin



Judul Film           : The Maze Runner
Genre                  : Action, Mystery, Sci-Fi
Durasi                 : 112 Menit
SUtradara            : Wes Ball
Pemain                : Dylan O’Brien, Aml Ameen, Ki Hong Lee, Blake Cooper, Kaya Scodelario

Beberapa tahun belakangan ini, industry perfilman Hollywod sedang kerajingan menggarap film yang diangkat dari novel-novel laris dengan karakter utamanya ialah remaja. Serial Harry Potter bisa dibilang sebagai penggagas film berjenis ini yang sukses. Kemudian disusul dengan Twilight Saga, yang bisa dibilang cukup sukses juga menarik minat para penonton, khususnya para remaja juga. Setelahnya muncul lah film-film lain seperti : The Percy Jackson, Hunger Games, Divergent dan sebagainya. Kesemuanya memiliki kesamaan : 1) Sama-sama mengambil tokoh sentral remaja, 2) Kesemuanya juga dibuat dalam dalam beberapa seri, mengikuti novelnya yang beberapa seri juga.  Baru-baru ini, Hollywood juga merilis film dengan jenis seperti diatas, The Maze Runner.

Diangkat dari novel dengan judul yang sama, The Maze Runner ditulis oleh James Dashner, dan memiliki dua sekuel : The Scorch Trial danThe Death Cure, yang mana keduanya akan difilmkan juga. The Maze Runner berawal pada seorang remaja Thomas (Dylan O’Brien) yang terbangun di dalam lift, yang membawanya ke sebuah tempat tidak dikenal. Terbangun tanpa mengingat suatu hal pun, kecuali namanya, ia bertemu dengan banyak remaja juga disana, yang sialnya, juga mengalami nasib yang sama dengan dirinya, terbangun tanpa mengingat apapun. Belakangan ia pun juga mengetahui, bahwa tempat tersebut dikellingi oleh suatu labirin (maze) rumit, yang berubah bentuk tiap malamnya. Tidak cukup sampai disitu, labirin itu pun juga dijawa oleh makhluk misterius yang mereka sebut the griefer, yang selalu meneror siapapun dari mereka yang masuk ke labirin tersebut. Bersama dengan teman-temannya disana, Alby (Aml Kameen), Min Ho (Ki Hong Lee), Chuck (Blake Cooper) dan Teresa ( Kaya Scodelario) mereka pun berusaha memecahkan misteri yang ada sambil berusaha melarikan diri tempat dan labirin tersebut.

Menegangkan dan misterius. Sutradara Wes Ball dengan cerdas dapat menjaga tempo film ini tetap menegangkan mulai dari awal sampai akhir. Penonton akan selalu dibuat bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi. Bayangkan saja, terbangun dalam kondisi amnesia, di tempat yang tidak diketahui, dan tanpa orang yang dikenal sebelumnya, ditambah lagi tempat tersebut dikelilingi oleh labirin dengan monster mengerikan di dalamnya, wheeew. Who am I in unknown place with unknown mens, surrounded by fu*cking Maze with Fu*cking monster inside it. Tetapi poin plus the maze runner bukan hanya pada atmosfer misterius dan menegangkan yang dibangun. Terbangun tanpa mengingat apapun, mau tidak mau remaja yang mengalami nasib yang sama tersebut pun dituntut untuk saling bekerja sama dan menjalin interaksi sosial yang unik. Mulai dari tatanan masyarakat social, profesi, kewajiban, tanggung jawab dan hal-hal lainya. Chemistry yang ditampikan oleh para pemain pun lumayan bagus. Maka, tak ayal menonton film ini, selain  atmosfer menegangkan yang ditampilkan, kita seperti mengamati tatanan social masyarakat yang ada di dunia nyata

.Jajaran para pemain pun, yang walaupun mayoritasnya ialah pemain muda dan masih minim jam terbang, dapat memerankan peran mereka dengan cukup apik. Akting mereka cukup bagus dan meyakinkan, menjadi satu lagi poin plus di film ini.

Dengan berbagai poin plus diatas, tak ayal The Maze Runner akan menjadi film dengan peran sentral remaja yang akan menarik minat banyak penonton, bahkan mengikuti kesuksesan The hunger games kedepannya.


Overall Result : 4,5/5

Selasa, 02 Desember 2014

Review Film Ouija

Review Film Ouija

Sensasi Main Jaelangkung Ala Barat



Judul                           : Ouija
Tahun                          : 2014
Durasi                          : 89 Menit
Sutradara                     : Stiles White
Pemain                        : Olivia Cooke, Ana Coto, Daren Kagasoff

Orang Indonesia mana yang tidak kenal dengan Jaelangkung ? Setidaknya, walaupun belum pernah memainkannya secara langsung (Termasuk saya sendiri, hehe ) pasti mengenal bentuk boneka jaelangkung dan cara memainkannya. Sebuah boneka sederhana yang dibuat dari tempurung kelapa dan dua bilah kayu dibentuk menyerupai manusia, yang kemudian menjadi sarana untuk berkomunikasi dengan orang yang telah mati, roh, hantu, atau makhluk astral lainnya. Katanya sih, boneka jaelangkung ini memang benar benar bisa memanggil arwah orang yang telah mati ( kalau gak percaya coba aja sendiri, :p). Dengan mengucapkan beberapa bait “mantra pemanggil" (yang bunyinya : Jaelangkung Jalangset, Disini ada Pesta. Pesta Kecil-kecilan. Datang tak dijemput. Pulang Tak diantar” dan Whuuusss, masuklah arwah gaib tersebut ke dalam boneka jaelangkung tersebut.  Selanjutnya silahkan ngobrol lah sepuasnya dengan roh tersebut, kalau perlu sambil ajakin ngopi aja tuh jaelangkung sekalian, haha.

Ternyata permainan Jaelangkung ini bukan hanya ada di Indonesia. Di Amerika sana, juga terdapat permainan sejenis yang bernama “Ouija” (Lagi-lagi kebudayaan Indonesia ditiru sama bangsa asing nih). Bilamana pada tahun 2000 Jaelangkung sudah pernah main film, plus ada sekuelnya lagi, Tusuk Jaelangkung. Maka Sineas perfilman Amerika pun tak mau kalah, dan mencoba memfilmkan Ouija ini, yang baru rilis November 2014 ini.

Plot cerita berawal dari bunuh diri Debbie (Shelley Hennig) yang tiba tiba dan terkesan misterius, karena tanpa suatu tanda-tanda apapun. Kematian ini menimbulkan tanda tanya dan penasaran bagi teman-teman dekatnya, Laine Morris ( Olivia Cooke), Trevor (Daren Kagassof), Isabelle (Bianca A Santos) dan Pete (Douglas Smith). Mereka pun memulai penyelidikan kecil-kecilan terhadap kematian Debbie, yang berujung pada penemuan papan permainan Ouija di lemari Debbie. DIdorong oleh rasa penasaran dan ingin tau, mereka pun memainkan papan permainan Ouija, yang diikuti juga oleh adiknya Laine, Sarah (Ana Coto), dengan maksud untuk mengundang arwah Debbie dan menanyakan perihal kematiannya. Setelah megucapkan mantra pemanggilnya :

As Friend Together, Heart Is True.
Spirits Near We Call to You

Dan Wuush, masuklah arwah Debbie ke papan permainan Ouija. Namun ternyata, yang masuk bukanlah arwah Debbie, melainkan arwah lain yang jahat dan malahan menerror dan menghantui mereka. Berhasilkah mereka dalam mengungkap misteri kematian Debbie, sambil melepaskan diri dari terror "arwah" nyasar di papan Ouija tersebut ?

Hadir dengan plot cerita yang diangkat dari real urband legend, sebenarnya Ouija bisa tampil sebagai film horror dengan cukup meyakinkan. Tapi sayang, hal tersebut tidak tercapai. Akting dari actor dan aktris yang tidak matang, plot dan percakapan yang cukup dangkal, jumpscare serta horror scene yang sudah ketebak dan tidak begitu menakutkan. Serta adegan pada menit-menit awal, yang jujur, sangat garing dan membosankan. Film Ouija ini tampak sangat tertatih-tertatih di awal nya untuk mengenalkan latar belakang karakter serta plot dasar di film ini. Saya saja sampai meminum dua gelas kopi untuk menahan ngantuk di menit awal film ini. Barulah di menit tiga puluh ke atas, intensitas film mulai meningkat.

Toh, dengan sederet poin minus diatas, film ini lumayan mendapat sambutan yang hangat. Terbukti dengan keuntungan yang mencapai 49 juta US Dollar, walau dengan modal yang minim, hanya 5 juta US Dollar. At Least, film Ouija ini hanya tampil sebagai film horror yang biasa saja, cukup menghibur, tapi juga gampang dilupakan penonton


Overall Result : 2,5/5

Selasa, 25 November 2014

Review Film Lucy

Review Film Lucy
Bila Manusia “Bisa” Memaksimalkan potensi Otaknya….



Judul                           : Lucy
Genre                          : Science-Fiction
Durasi                         : 89 Menit
Sutradara                     : Luc Besson
Pemain                        : Scarlet Johanson, Morgan Freeman, Min SIk Choi

Sebuah fakta biologis dalam diri kita yang mungkin sudah kita ketahui ialah, manusia tidak menggunakan seluruh kapasitas dan potensi otaknya. Manusia hanya menggunkan otaknya maksimal hanya 10 persen dari seluruh kapasitas otaknya, alias yang sisanya, 90 persen nganggur. Sel Neuron otak kita yang berjumlah lebih dari 100 juta sel pun kebanyakan ganya didiamkan tak terpakai. Lantas bagaimanakan bila manusia dapat memaksimalkan potensi dan kapasitas otaknya, bahkan bilamana bisa memfungsikannya sampai 100 persen pemakaian ?

Berangkat dari hal diatas tersebutlah, film Lucy berawal. Lucy (Scarlet Johanson) ialah seorang gadis biasa yang tanpa sengaja diculik oleh sekelompok geng penjahat asal cina dipimpin oleh Mr Jang (Min Sik Choi) dan dijadikan “wadah” untuk menyelendupkan narkoba jenis terbaru yang ditaruh di dalam tubuhnya. Malang, dalam perjalanan, kantung narkoba tersebut pecah dalam tubuhnya. Tetapi tanpa diduga, narkoba jenis terbaru tersebut malah bersinkronasi dengan tubuhnya, dan malah memicu daya kerja otak Lucy hingga mencapai 100 persen penggunaan. Lucy yang bingung, sekaligus terpana dengan kondisi tubuh dan otaknya yang baru pun menghubungi Profesor Norman (Morgan Freeman) seorang ilmuwan yang bergelut dalam riset penelitian tentang otak, untuk berkonsultasi. Disilah petualangan Lucy dimulai. Sambil mengeksplorasi daya kerja otaknya yang semakin meningkat, ia juga melakukan balas dendam kepada geng penjahat asal cina yang telah menculiknya.  

Menarik, kata pertama yang terlintas ketika menonton film ini. Sutradara Luc Benson dengan cerdas memilih tema yang masih jarang di dunia perfilman sekarang. Penonton pun dibuat terpana dengan berbagai adegan yang menarik, bagaimana bila kira-kira manusia bisa memaksimalkan penggunaan otaknya,apa yang akan terjadi. Peran tersebut pun dilakukan dengan maksimal oleh scarlet Johanson. Ia dengan sukses memerankan seorang perempuan yang merasa takut, tertekan, sampai terpana pada kekuatannya sendiri dalam film ini. Akting Morgan Freeman, seperti layaknya dia, selalu bagus dan meyakinkan. Cuma karena durasi film ini yang terbilang cukup pendek, Morgan Freeman terlihat seperti kurang mendapat jatah dan kesempatan yang cukup untuk mengeksplorasi peran dia sebagai Prof Norman. Secara keseluruhan, film ini sangat bagus dan layak untuk ditonton. Tema yang menarik, acting yang meyakinkan dan cakap, penampilan adegan dan grafik yang cukup bagus, dan sinematografi yang cukup unik menjadi kekutan utama dalam film ini.


Overall Result : 4,5/5

Minggu, 26 Oktober 2014

Review Film Annabelle

Review Film Annabelle

Tidak Sehorror Pendahulunya


Judul                            : Annabelle
Durasi                          : 98 Menit
Sutradara                     : John R Leonetti
Produses                      : Peter Safran, James Wan
Pemain                         : Annabelle Walis, Ward Horton, Tony Amendola, Alfre Wodard

Tho Conjuring ? Siapa yang tidak tahu film ini. Film yang termasuk kategori “Harus ditonton” pada tahun lalu masih banyak meninggalkan ingatan “horror” pada kita, termasuk ingatan akan boneka menyeramkan Annabelle yang nongol pada film itu. Walaupun mungkin bukan lakon utama pada Conjuring, dan hanya muncul beberapa kali, tapi kemunculan boneka tersebut menaik perhatian banyak penikmat film horror. Tak ayal, diputuskanlah bahwa boneka “terkutuk” Annabelle akan dibuatkan seri filmnya sendiri, hingga akhirnya film ini rilis pada oktober 2014 ini.

Film ini sendiri mengambil setting waktu sebelum event di film Conjuring, jadi bisa dianggap prekuel nya (Walau tidak benar-benar berhubungan juga). Sepasang suami istri, Mia (Annabelle Walis) dan John Gordon (Ward Horton) sedang berbahagia menunggu kelahiran anak pertamanya. Suatu hari, ang istri Mia yang memang sangat menyukai berbagai jenis boneka diberikan hadiah sebuah boneka oleh suami. Malang, pada suatu malam, tetangga sebelah mereka dibunuh oleh dua orang sekte hitam pemuja setan, yang tak lain salah satunya ialah putri mereka sendiri bernama Annabelle. Salah satu pembunuh berhasil ditembak mati oleh polisi, namun satunya lagi, putri dari tetangga tersebut melakukan bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri sambil mendekap boneka baru milik Mia. Ternyata sebelum ia bunuh diri, ia melakukan semacam ritual sesat untuk memindahkan jiwanya ke dalam boneka tersebut. Dan semenjak itulah, beragam terror dan gangguan menimpa sepasang suami istri tersebut. Dan plot cerita selanjutnya akan berkisar pada “Bisakah sepasang suami istri ini meloloskan diri dari terror boneka Annabelle tersebut ?”

Memasang tagline “Before The Conjuring There Was An Annabelle” jelas film Annabelle ini dibuat untuk kembali menarik perhatian pada penonton film The Conjuring, dengan berusaha membuat benang merah pada tagline tersebut dengan film Conjuring. Namun alih alih diposisikan sebagai sebuah prekuel, film ini benar benar tidak memiliki kaitan yang kuat dengan Conjuring, malah bisa diposisikan sebagai spin off tersendiri. Saya kira film ini akan melibatkan tiga orang mahasiswa yang ada di film Conjuring, namun nyatanya, ia mengambil setting sebelum event itu. Tagline diatas pun hanya menjadi alat promosi belaka tanpa menunjukkan keterkaitan yang sesungguhnya dengan Conjuring.

Dan memang, intensitas horror yang ada di film ini tidak sekuat yang ada pada Insidious ataupun Conjuring, masih jauh dibelakangnya. Sepanjang saya menonton ini, tidak ada adegan yang membuat saya berteriak ketakutan atau merasa benar-benar takut. Memang kehadiran boneka Annabelle yang harus saya akui menyeramkan walau ia hanya duduk diam, cukup menaikkan intensitas horror difilm ini, tetapi itu tidak cukup. Adegan horror yang kurang, plot di awal yang terkesan kedodoran dan terkesan lambat, sampai jumpscare yang bisa ketebak (Mungkin ini karena sudah mulai terbiasa dengan adegan jumpscare yang ada di Conjuring, Insidious atau Women in Black yang memakai formula yang sama) menjadikan film ini tidak sehorror suksesornya, Conjuring. Dari segi backsound Music memang masih tetap bagus dan beberapa kali cukup mengagetkan karena masih tetap menggaet Joseph Bishara sebagai Music Director yang mana ia telah terlibat pada posisi yang sama dalam proyek Insidious dan Conjuring. Intinya menurut saya pribadi film ini kurang menggigit horrornya, tetapi tetap layak ditonton bagi yang telah menikmati film Conjuring sebelumnya.

Overall Result             : 3,5/5



Minggu, 19 Oktober 2014

Review Game Harvest Moon Back to Nature

Review Game Harvest Moon Back to Nature

A Real Life Simulation Game…



Apa yang membuat anda jatuh cinta atau tertarik untuk memainkan game tertentu sampai berjam-jam, meluangkan waktu anda untuk sekedar melanjutkan permainan game anda, bahkan sampai rela bergadang semalaman ? Gameplay yang menarik, grafik yang menawan, karakter yang seksi atau menawan, Al yang pintar atau hanya sekedar mencari fanservice dalam game tersebut ?

Sebagai gamer, tentu saja anda bebas untuk menentukan genre game apa yang hendak anda mainkan. Action, horror, fighting, sport, survival, defense tower atau lain sebagainya. Tetapi bagaimana bila dalam game tersebut anda berperan sebagai diri anda sendiri, menentukan setiap langkah yang harus diambil beserta setiap konsekuensi yang harus diterimanya. Berusaha untuk menjalani hidup sehari hari dengan sebaik mungkin, mencari uang, pergi bertani, memancing, bersosialisasi dengan warga sekitar, mencari pasangan hidup, sampai menikah bahkan mempunyai anak. Selamat datang di Harvest Moon : Back to Nature, sebuah game simulasi tahun 2000 an. Anda yang sudah pernah merasakan konsol PS 1 pasti harus mengenal game ini, kalau tidak, masa masa kecil anda tidak bahagia, haha.. :p

Untuk sebuah game yang telah lewat masanya hamper satu dekade, Harvest Moon BTN ini masih menarik perhatian banyak gamer hingga sekarang (termasuk saya sendiri, hehe). Lantas sebenarnya apa sih yang menarik dari game ini. Berikut ulasannya….

Story
Sebuah desa yang indah, damai dan tenteram, dimana warganya, yang wakaupun sedikit hidup berdampingan dan saling menghargai. Anda akan berperan sebagai pendatang baru di desa tersebut, dimana diberi warisan oleh kakek anda untuk mengelola lahan pertanian yang ada dalam waktu tiga tahun. Disinilah kehidupan anda dimulai.

Plot diatas mungkin bisa dikatakan sederhana, bahkan sangat sederhana. Tapi justru karena kesederhanaan nya itulah game ini sangat mudah dipahami dan dimainkan oleh gamer segala umur. Disinilah letak menariknya, dimana gamer diminta untuk membuat sendiri plot ceritanya berdasarkan setiap tindakan dan  keputusan yang anda ambil.

GamePlay
Permainan dalam game ini sangat simle sebenarnya, dimana anda hanya diminta untuk menjalankah kehidupan sehari-hari, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Maka dari itu, ada segudang aktivitas yang bisa anda jalankan, mulai dari bertani, beternak, pergi memancing, mengikuti perayaan atau perlombaan yang diadakan desa, mencari bahan tambang, belanja, bahkan sampai memberi hadiah kepada warga untuk menambah kedekatan anda dengan atau melakukan PDKT kepada gadis idaman anda di desa tersebut ( kalau ane pdkt nya sama Ellie, keibuan, cantik, sabar, telaten, kalem, lengkap dah, walaupun gak bisa masak sih, haha )

Bertani akan menjadi salah satu dari sekian banyak aktivitas yang anda lakukan
Setiap tindakan atau pekerjaan yang dilakukan oleh karakter akan mempengaruhi permainan. Misalnya terlalu memforsir untuk bekerja di pertanian, maka anda bisa jatuh sakit, atau bangun kesiangan besok paginya. Memberi hadiah kepada warga akan menambah kedekatan kepada warga tersebut yang biasanya akan memberi imbalan khusus kepada anda. Rajin mengikuti festival maka hubungan anda dengan warga akan semakin baik, dan akan semakin dikenal. Dan masih banyak hal lainnya yang berakibat pada konsekuensi tertentu.

Dengan banyaknya aktivitas yang bisa anda lakukan, maka permainan pun akan terasa aktif dan tidak membosankan. Walaupun hanya bersetting tempat yang hanya itu-itu saja (kota mineral town), tetapi permainan akan terasa sangat seru. Terlebih game ini memungkinkan anda untu menikah dengan salah satu gadis yang ada di kota ini. Ada lima gadis yang bisa anda nikahi di sini : Ellie, Marrie, Karen, Ann, dan Popuri. 

Which one you'll choose ? Me : Ellie... :)

Setiap gadis mempunya karakter dan kesukaannya masing-masing. Anda pun tidak bisa langsung menikah begitu saja, harus melakukan pendekatan dahulu, memberikan hadiah yang dia sukai, sampai membuat dia mencintai karakter game anda,  harus sudah mapan, rumah yang sudah besar, sudah menjadi petani yang sukses, barulah anda bisa menikahinya ( persis sama kalau mau pdkt sama pacar di dunia nyata, haha).

Intinya dari segi gameplay, Harvest Moon BTN ini memberikan suatu mekanispe permainan yang benar-benar menarik, aktif,atraktif, dan mengasyikkan. Walaupun anda hanya diminta untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, namun disitulah letak poin utamanya, menjalani hidup sebaik mungkin ( Udah benar-benar kaya hidup di dunia nyata beneran)

Grafik
Untuk game yang telah lewat hamper satu decade, tentu saja grafiknya sudah ketinggalan dengan konsol game era sekarang. Tetapi pada zamannya, grafik seperti ini sudah bisa dikatakan sangat maju dan bagus. Setting tempat dan karakter digambarkan dengan indah, imut dan lucu. Ditambah lagi dengan adanya beberapa cutscene yang sangat menarik dan atraktif ( Ana paling suka cutscene pas perayaan harvest Goddess sama festival kembang api di pantai, bagus banget)

And The Conclusion is…

Gara-gara begadang main ini game dan kesiangan, Sampe dibangunin istri buat shalat jum'at, haha....
This Game is quite awesome and wonderful. Semuanya indah dan luar biasa. Tidak ada kata bosan dalam memainkan game ini walaupun sudah lewat lebih dari satu dekade dari pertama kali munculnya. Plot cerita yang simple but gold, gameplay yang atraktif, grafik yang terkesan imut dan indah, sampai alunan soundtrack yang menyentuh. Saya sendiri yang kembali memainkannya dengan PS Emulator setelah sekian lama, bahkan sampai rela berjam-jam menghabiskan waktu di depan PC untuk kembali merasakan nostalgia manis dengan game ini. Thanks Harvest Moon BTN…

Kelebihan
1.      Plot cerita yang simple tetapi menarik
2.      Mekanisme permainan yang atraktif
3.      Grafik yang indah dan imut
4.      Lantunan Soundtrack dan backsound yang indah
5.      Segudang aktivitas dan kegiatan yang bisa dilakukan
6.      Cutscene yang menarik
7.      Ada fitur menikah
8.      And Every aspect in this game become it’s feature.

Kekurangan
Tidak ada kekurangan dalam game ini, All Perfect…

Overall Result : 5/5