Review Film Ouija
Sensasi Main Jaelangkung Ala Barat
Judul : Ouija
Tahun : 2014
Durasi : 89 Menit
Sutradara : Stiles White
Pemain : Olivia
Cooke, Ana Coto, Daren Kagasoff
Orang Indonesia
mana yang tidak kenal dengan Jaelangkung ? Setidaknya, walaupun belum pernah
memainkannya secara langsung (Termasuk saya sendiri, hehe ) pasti mengenal
bentuk boneka jaelangkung dan cara memainkannya. Sebuah boneka sederhana yang
dibuat dari tempurung kelapa dan dua bilah kayu dibentuk menyerupai manusia,
yang kemudian menjadi sarana untuk berkomunikasi dengan orang yang telah mati,
roh, hantu, atau makhluk astral lainnya. Katanya sih, boneka jaelangkung ini
memang benar benar bisa memanggil arwah orang yang telah mati ( kalau gak
percaya coba aja sendiri, :p). Dengan mengucapkan beberapa bait “mantra
pemanggil" (yang bunyinya : Jaelangkung Jalangset, Disini ada Pesta. Pesta
Kecil-kecilan. Datang tak dijemput. Pulang Tak diantar” dan Whuuusss, masuklah arwah
gaib tersebut ke dalam boneka jaelangkung tersebut. Selanjutnya silahkan ngobrol lah sepuasnya
dengan roh tersebut, kalau perlu sambil ajakin ngopi aja tuh jaelangkung sekalian,
haha.
Ternyata
permainan Jaelangkung ini bukan hanya ada di Indonesia. Di Amerika sana, juga
terdapat permainan sejenis yang bernama “Ouija” (Lagi-lagi kebudayaan Indonesia
ditiru sama bangsa asing nih). Bilamana pada tahun 2000 Jaelangkung sudah
pernah main film, plus ada sekuelnya lagi, Tusuk Jaelangkung. Maka Sineas
perfilman Amerika pun tak mau kalah, dan mencoba memfilmkan Ouija ini, yang
baru rilis November 2014 ini.
Plot cerita
berawal dari bunuh diri Debbie (Shelley Hennig) yang tiba tiba dan terkesan
misterius, karena tanpa suatu tanda-tanda apapun. Kematian ini menimbulkan
tanda tanya dan penasaran bagi teman-teman dekatnya, Laine Morris ( Olivia
Cooke), Trevor (Daren Kagassof), Isabelle (Bianca A Santos) dan Pete (Douglas
Smith). Mereka pun memulai penyelidikan kecil-kecilan terhadap kematian Debbie,
yang berujung pada penemuan papan permainan Ouija di lemari Debbie. DIdorong
oleh rasa penasaran dan ingin tau, mereka pun memainkan papan permainan Ouija,
yang diikuti juga oleh adiknya Laine, Sarah (Ana Coto), dengan maksud untuk
mengundang arwah Debbie dan menanyakan perihal kematiannya. Setelah megucapkan
mantra pemanggilnya :
As Friend Together,
Heart Is True.
Spirits Near We Call to You
Dan Wuush,
masuklah arwah Debbie ke papan permainan Ouija. Namun ternyata, yang masuk
bukanlah arwah Debbie, melainkan arwah lain yang jahat dan malahan menerror dan
menghantui mereka. Berhasilkah mereka dalam mengungkap misteri kematian Debbie,
sambil melepaskan diri dari terror "arwah" nyasar di papan Ouija tersebut ?
Hadir dengan plot
cerita yang diangkat dari real urband legend, sebenarnya Ouija bisa tampil sebagai
film horror dengan cukup meyakinkan. Tapi sayang, hal tersebut tidak tercapai.
Akting dari actor dan aktris yang tidak matang, plot dan percakapan yang cukup
dangkal, jumpscare serta horror scene yang sudah ketebak dan tidak begitu
menakutkan. Serta adegan pada menit-menit awal, yang jujur, sangat garing dan
membosankan. Film Ouija ini tampak sangat tertatih-tertatih di awal nya untuk
mengenalkan latar belakang karakter serta plot dasar di film ini. Saya saja
sampai meminum dua gelas kopi untuk menahan ngantuk di menit awal film ini. Barulah
di menit tiga puluh ke atas, intensitas film mulai meningkat.
Toh, dengan
sederet poin minus diatas, film ini lumayan mendapat sambutan yang hangat.
Terbukti dengan keuntungan yang mencapai 49 juta US Dollar, walau dengan modal
yang minim, hanya 5 juta US Dollar. At Least, film Ouija ini hanya tampil
sebagai film horror yang biasa saja, cukup menghibur, tapi juga gampang
dilupakan penonton
Overall Result
: 2,5/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar