Selasa, 02 Desember 2014

Review Film Ouija

Review Film Ouija

Sensasi Main Jaelangkung Ala Barat



Judul                           : Ouija
Tahun                          : 2014
Durasi                          : 89 Menit
Sutradara                     : Stiles White
Pemain                        : Olivia Cooke, Ana Coto, Daren Kagasoff

Orang Indonesia mana yang tidak kenal dengan Jaelangkung ? Setidaknya, walaupun belum pernah memainkannya secara langsung (Termasuk saya sendiri, hehe ) pasti mengenal bentuk boneka jaelangkung dan cara memainkannya. Sebuah boneka sederhana yang dibuat dari tempurung kelapa dan dua bilah kayu dibentuk menyerupai manusia, yang kemudian menjadi sarana untuk berkomunikasi dengan orang yang telah mati, roh, hantu, atau makhluk astral lainnya. Katanya sih, boneka jaelangkung ini memang benar benar bisa memanggil arwah orang yang telah mati ( kalau gak percaya coba aja sendiri, :p). Dengan mengucapkan beberapa bait “mantra pemanggil" (yang bunyinya : Jaelangkung Jalangset, Disini ada Pesta. Pesta Kecil-kecilan. Datang tak dijemput. Pulang Tak diantar” dan Whuuusss, masuklah arwah gaib tersebut ke dalam boneka jaelangkung tersebut.  Selanjutnya silahkan ngobrol lah sepuasnya dengan roh tersebut, kalau perlu sambil ajakin ngopi aja tuh jaelangkung sekalian, haha.

Ternyata permainan Jaelangkung ini bukan hanya ada di Indonesia. Di Amerika sana, juga terdapat permainan sejenis yang bernama “Ouija” (Lagi-lagi kebudayaan Indonesia ditiru sama bangsa asing nih). Bilamana pada tahun 2000 Jaelangkung sudah pernah main film, plus ada sekuelnya lagi, Tusuk Jaelangkung. Maka Sineas perfilman Amerika pun tak mau kalah, dan mencoba memfilmkan Ouija ini, yang baru rilis November 2014 ini.

Plot cerita berawal dari bunuh diri Debbie (Shelley Hennig) yang tiba tiba dan terkesan misterius, karena tanpa suatu tanda-tanda apapun. Kematian ini menimbulkan tanda tanya dan penasaran bagi teman-teman dekatnya, Laine Morris ( Olivia Cooke), Trevor (Daren Kagassof), Isabelle (Bianca A Santos) dan Pete (Douglas Smith). Mereka pun memulai penyelidikan kecil-kecilan terhadap kematian Debbie, yang berujung pada penemuan papan permainan Ouija di lemari Debbie. DIdorong oleh rasa penasaran dan ingin tau, mereka pun memainkan papan permainan Ouija, yang diikuti juga oleh adiknya Laine, Sarah (Ana Coto), dengan maksud untuk mengundang arwah Debbie dan menanyakan perihal kematiannya. Setelah megucapkan mantra pemanggilnya :

As Friend Together, Heart Is True.
Spirits Near We Call to You

Dan Wuush, masuklah arwah Debbie ke papan permainan Ouija. Namun ternyata, yang masuk bukanlah arwah Debbie, melainkan arwah lain yang jahat dan malahan menerror dan menghantui mereka. Berhasilkah mereka dalam mengungkap misteri kematian Debbie, sambil melepaskan diri dari terror "arwah" nyasar di papan Ouija tersebut ?

Hadir dengan plot cerita yang diangkat dari real urband legend, sebenarnya Ouija bisa tampil sebagai film horror dengan cukup meyakinkan. Tapi sayang, hal tersebut tidak tercapai. Akting dari actor dan aktris yang tidak matang, plot dan percakapan yang cukup dangkal, jumpscare serta horror scene yang sudah ketebak dan tidak begitu menakutkan. Serta adegan pada menit-menit awal, yang jujur, sangat garing dan membosankan. Film Ouija ini tampak sangat tertatih-tertatih di awal nya untuk mengenalkan latar belakang karakter serta plot dasar di film ini. Saya saja sampai meminum dua gelas kopi untuk menahan ngantuk di menit awal film ini. Barulah di menit tiga puluh ke atas, intensitas film mulai meningkat.

Toh, dengan sederet poin minus diatas, film ini lumayan mendapat sambutan yang hangat. Terbukti dengan keuntungan yang mencapai 49 juta US Dollar, walau dengan modal yang minim, hanya 5 juta US Dollar. At Least, film Ouija ini hanya tampil sebagai film horror yang biasa saja, cukup menghibur, tapi juga gampang dilupakan penonton


Overall Result : 2,5/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar