Mengenal
Klasifikasi DDC dan Cara Penulisan nya
Hallo Good
People ^_^
Sekarang aku
lagi dapat job sebagai librarian or penjaga perpustakaan di salah satu sekolah
di daerah Depok. Dan Alhamdulillah, banyak buku buku disana (Loh).
Alhamdulillah juga, anak anak di sekolah nya imut imut, enak buat nyubitin pipi
nya ( Lebih Loh). Dan yang lebih Alhamdulillah, gua bisa ngetik postingan ini
di sela sela jam kerja gue, ahahaha.
So, ketika
pertama kali gua kerja disini, gua dapat job untuk mendata ulang dan member label
buk-buku baru di perpustakaan. Itu loh, biasanya buku –buku di perpus punya
label yang ditempelin di badan buku nya. Pertama gua bingung. Ini penomoran dan
notasi angka serta alphabet nya gimana. Ada nomor, ada tiga huruf besar, dan
ada juga satu alphabet kecil. But, at least, setelah belajar dari sana sini,
plus ngeliat buku panduan nya, akhirnya gua ngerti juga cara nya. So disini gua
pengen berbagi pengetahuan tentang klasifikasi DDC kepada kalian semua
Apa Itu DDC ?
DDC adalah
singkatan dari Dewey Decimal Classification. Diciptakan oleh Melvil Dewey pada
tahun 1873 dan pertama kali diterbitkan pada 1876. Dari edisi pertama yang
pertama kali hanya berjumlah 52 halaman, akhirnya semakin berkembang dan
bertambah sesuai tuntutan zaman hingga
pada edisi tahun 1989 terdiri dari 4 jilid dan tebalnya 52 kali lebih
tebal dari edisi pertama nya.
Sejarah
penemuan DDC ialah, ketika itu sudah lumayan banyak perpustakaan-perpustakaan
besar yang bediri di masing masing negara. Namun waktu itu belum ada system klasifikasi
buku yang benar benar konkrit untuk digunakan. Misalnya, buku buku dengan tema
filsafat apakah harus ditempatkan bersama buku-buku yang membahas tentang ilmu
murni. Atau apakah buku yang bertema kedokteran apakah masih ditempatkan
bersama buku-buku ilmu sains murni, ataukah ada penempatan nya sendiri. Nah,
untuk memudahkan pembaca dalam memilih buku yang ia kehendaki, serta untuk
merapihkan klasifikasi buku yang ada, maka disusunlah DDC ini.
Prinsip dasar
sistematika DDC
Klasifikasi
persepuluhan DDC pertama kali Membagi ilmu pengetahuan ke dalam 10 kelas utama.
Kemudian masing masing kelas uatama dibagi ke dalam 10 divisi, dan selanjutnya
masing masing divisi dibagi ke dalam 10 seksi. Sehingga dengan demikian DDC
memiliki 10 kelas utama, 100 divisi dan 1000 seksi
Sepuluh kelas
utama
Sepluh kelas
utama diberi nomor urut 0 hingga 9. Namun dalam praktek selalu dituliskan dalam
bentuk notasi tiga angka dan tak boleh kurang. Dimana nomor kelas utama
menempati nor pertama. Kels utama terdiri dari :
000: Karya
Umum
100 :
Filsafat
200 : Agama
300 : Ilmu
ilmu sosial
400 : Bahasa
500 : Ilmu
ilmu murni
600 : Ilmu
ilmu terapan
700 :
Kesenian dan Olahraga
800 :
Kesusateraan
900 : Sejarah
dan Geografi
Divisi.
Setiap kelas
utama dibagi menjadi 10 bagian yang disebut divisi. Notasi nya terdiri dari
tiga bilangan dimana nomor divisi menempati posisi kedua. Misalnya kelas utama
teknologi(600) terdiri dari dari :
600 :
Teknologi
610 : Ilmu
kedokteran
620 : ilmu
teknik
630 : ilmu
pertanian
640 :
Kesejahteraan Rumah Tangga
650 :
Manajemen
660 :
Industri dan teknologi kimia
670 :
Pengolahan bahan industri dan pabrik
680 :
Industri industry lain
690 :
Bangunan
Seksi
Setiap divisi
dibagi lagi menjadi 10 bagian yang disebut seksi. NOtasinya terdiri dari tiga
bilangan dan menempati posisi ketiga . Misal nya
610 :
Kedokteran
611 : Anatomi
Manusia
612 :
Fisiologi manusia
613 : Ilmu
kesehatan umum
614
:Kesehatan masyarakat
615 :
Farmatologi dan ilmu obat obatan
616 :
Penyakit
617 : Ilmu
bedah
618 : Cabang
ilmu kedokteran yang lain
619 : Ilmu
kedokteran eksperimental
Cara
Pelabelan Buku di Perpustakaan
Nah, itu
contoh yang dipake di perpustakaan sekolah aku. Teman teman bisa lihat, 111
adalah notasi nomor DDC nya, dimana 111 adalah buku yang memabahas tentang
Ontologi. ADJ adalah tiga huruf pertama dari naman pengarang buku nya, dan alphabet
b adalah judul huruf pertama dari judul bukunya.
Nah, begitu
teman teman. Mudah kan sebenarnya klasifikasi DDC nya. Semoga bermanfaat.
See ya in
next post my fellas :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar