Review Film Samurai X : Kyoto
Inferno
Awesome
Judul : Samurai X : Kyoto Inferno/ Samurai
X : Kyoto Taika Hen
Sutradara : Keishi Ohtomo
Durasi : 129 Menit
Pemeran : Takeru
Sato, Tatsuya Fujiwara, Emi Takei, Yu Aoi, Munetaka Aoi, Yosuke Eguchi, Kaito Oyagi.
Bilamana
kita menghitung film hasil adaptasi anime atau manga yang sukses di pasaran, mungkin
jumlahnya hanya beberapa., dan bisa dihitung dengan jari. Dragon Ball yang
sempat diadaptasi oleh Hollywood menjadi versi live action menjadi mimpi buruk
tersendiri bagi seluruh penggemar manga ini. Penggambaran karakter yang
nyeleneh dari asalnya, animasi grafik yang jelek, sampai kepada adegan action
yang tidak meyakinkan. Namun untungnya, beberapa film adaptasi manga ada juga
yang cukup sukses, walaupun tidak sukses-sukses amat, seperti Death Note
ataupun Detective Conan. Esensi kedua film tersebut tidak menyimpang dari
cerita asli manganya, dan cukup memuaskan para penggemarnya. Berikutnya, pada
tahun 2012 silam, kembali film adaptasi manga muncul, yaitu Samurai X. Bagi
kita yang besar pada tahun 90 an (Termasuk saya juga, hehe) pasti mengenal
manga atau anime karangan Nobuhiro Watsuki
ini. Kisah petualangan Seorang Samurai bernama Kenshin Himura dengan
luka X di pipinya, yang memiliki kemampuan berpedang yang sangat hebat. Wuuut
wuut wuut, sekali tebas, kalah dah musuhnya. Adaptasi live action dari
anime ini pada 2012 silam terhitung sukses di pasaran. Plot cerita berasal dari
versi anime aslinya, penggambaran karakter yang benar-benar sesuai dengan manga
aslinya, sampai adegan pertarungan ala samurai yang luar biasa. Tak ayal karena
kesuksesannya tersebut, pihak publisher pun memutuskan untuk membuat sekuelnya,
yang berjudul Samurai X : Kyoto Inferno.
Samurai X Kyoto Inferno mengambil latar belakang Arc paling dahsyat
dari anime samurai X yaitu Kyoto Arc, yang berkisar pada perjuangan Kenshin dan
kawan-kawannya untuk menghentikan upaya Makoto Shisio untuk menciptakan kembali
kekacauan di Jepang dan menguasainya. Kenshin Himura (Takeru Sato) atau yang
dikenal dengan Battosai si Pembantai, sudah mulai menikmati hidup tenang di
Dojo Kamiya Kashin bersama gadis muda pemilik dojo tersebut, Kaoru Kamiya (Emi Takei),
muridnya, Yahiko Myojin (Kaito Oyagi), petarung jalanan, Sanosuke Sagara (Munetaka
Aoi), dan Dokter wanita, Megumi Takanni (Yu Aoi). Kehidupan mereka yang tenang
itu kemudian dikejutkan dengan dipanggilnya Kenshin oleh perdana manteri Okubo
(Kazufumi Miyazawa) yang memberitahukan bahwasanya Jepang sedang menghadapi
ancamanan besar yang dibawa oleh Makoto Shishio (Tatsuya Fujiwara) yang sedang
menyiapkan kekuatan besar di Kyoto untuk membuat kekacauan dan menguasai
seluruh Jepang. Manteri Okubo pun memohon kepada Kenshin untuk menghentikan upaya
Shishio ini. Shisio sendiri merupakan penerus Kenshin sebagai pembantai kelasa
wahid semasa perang setelah kenshin mengundurkan diri dari pekerjaannya
tersebut. Semula Kenshin hendak menolaknya, tapi ia berubah pikiran setelah
Menteri Okubo pun dibunuh oleh salah satu anak buah Shisio, Sojiro Seta (Ryunosuke
Kamiki). Dengan ditemani oleh angoota polisi mantan anggota Shisengumi, Hajime
Saito (Yosuke Eguchi)dan kawan-kawannya dari Dojo Kamiyakashin, berangkatlah
Kenshin menuju Kyoto untuk menghentikan ambisi gila Shisio untuk menguasai
Jepang.
Bagi
yang mengikuti serial anime atau manga aslinya, pasti mengetahui bahwasanya
Kyoto Arc merupakan Arc yang paling dahsyat dalam serial samurai x ini. Sosok
shisio yang kuat dan jahat, bawahannya yaitu anggota Juppongatana yang juga
sama kuatnya, banyaknya adegan pertarungan intens yang luar biasa, hingga
perjuangan mati-matian kenshin dan kawan-kawan dalam menghentikan upaya gila
Shisio ini. Kesemua elemen yang ada di serial asli manganya benar-benar
diterjemahkan dengan baik oleh sutradara Keishi Ohtomo. Penggambaran karakter
yang sesuai dengan versi manganya, plot yang tidak menyimpang, adegan
pertarungan yang, harus saya akui, tampil sangat luar biasa, hingga detail –detail
kecil darikarakter tersebut. Kenshin yang kadang tampil lugu dengan ocehan
khasnya “Oro” atau pun Sanosuke yang tampil urakan dan “slenge’an”, hingga
teriakan khasnya Yahiko” Akulah Yahiko Myojin, Anak ksatria Tokyo” kesemuanya ditampilkan
dalam film ini. Ditambah dengan setting tempat dan aransemen music yang juga
tampil meyakinkan, sehingga benar-benar mencerminkan suasana Jepang pada masa
peralihan kekuasaan di abad 18. Walau dengan durasi yang lumayan panjang, 129
menit, film ini tidak tampil membosankan, malah menarik. Porsi yang seimbang
antara adegan action, humor, percakapan pemeran yang mengandung plot utama,
kesemuanya disusun dengan rapi dan sesuai dengan porsinya masing-masing.
Dengan
segala macam kelebihan diatas, penggemar serial Samuarai X dipastikan tidak
akan menyesal menyaksikan film live actionnya kali ini. Terlebih arc yang
diangkat adalah arc terdashyat yang ada di serial manga aslinya. Harapan saya, semoga cepat menyaksikan Samurai
X Kyoto Inferno yang bagian dua nya, dan arc melawan Enishi Yukishiro juga
diadaptasi menjadi live action juga. At Last, I truly admit that This Live Action
is fuc*in awesome.
Overall
Result : 4,5/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar