Senin, 15 Desember 2014

Review Film Samurai X : Kyoto Inferno

Review Film Samurai X : Kyoto Inferno
Awesome


Judul               : Samurai X : Kyoto Inferno/ Samurai X : Kyoto Taika Hen
Sutradara        : Keishi Ohtomo
Durasi             : 129 Menit
Pemeran        : Takeru Sato, Tatsuya Fujiwara, Emi Takei, Yu Aoi, Munetaka Aoi, Yosuke Eguchi, Kaito Oyagi.

Bilamana kita menghitung film hasil adaptasi anime atau manga yang sukses di pasaran, mungkin jumlahnya hanya beberapa., dan bisa dihitung dengan jari. Dragon Ball yang sempat diadaptasi oleh Hollywood menjadi versi live action menjadi mimpi buruk tersendiri bagi seluruh penggemar manga ini. Penggambaran karakter yang nyeleneh dari asalnya, animasi grafik yang jelek, sampai kepada adegan action yang tidak meyakinkan. Namun untungnya, beberapa film adaptasi manga ada juga yang cukup sukses, walaupun tidak sukses-sukses amat, seperti Death Note ataupun Detective Conan. Esensi kedua film tersebut tidak menyimpang dari cerita asli manganya, dan cukup memuaskan para penggemarnya. Berikutnya, pada tahun 2012 silam, kembali film adaptasi manga muncul, yaitu Samurai X. Bagi kita yang besar pada tahun 90 an (Termasuk saya juga, hehe) pasti mengenal manga atau anime karangan Nobuhiro Watsuki  ini. Kisah petualangan Seorang Samurai bernama Kenshin Himura dengan luka X di pipinya, yang memiliki kemampuan berpedang yang sangat hebat. Wuuut wuut wuut, sekali tebas, kalah dah musuhnya. Adaptasi live action dari anime ini pada 2012 silam terhitung sukses di pasaran. Plot cerita berasal dari versi anime aslinya, penggambaran karakter yang benar-benar sesuai dengan manga aslinya, sampai adegan pertarungan ala samurai yang luar biasa. Tak ayal karena kesuksesannya tersebut, pihak publisher pun memutuskan untuk membuat sekuelnya, yang berjudul Samurai X : Kyoto Inferno.
Samurai X Kyoto Inferno mengambil latar belakang Arc paling dahsyat dari anime samurai X yaitu Kyoto Arc, yang berkisar pada perjuangan Kenshin dan kawan-kawannya untuk menghentikan upaya Makoto Shisio untuk menciptakan kembali kekacauan di Jepang dan menguasainya. Kenshin Himura (Takeru Sato) atau yang dikenal dengan Battosai si Pembantai, sudah mulai menikmati hidup tenang di Dojo Kamiya Kashin bersama gadis muda pemilik dojo tersebut, Kaoru Kamiya (Emi Takei), muridnya, Yahiko Myojin (Kaito Oyagi), petarung jalanan, Sanosuke Sagara (Munetaka Aoi), dan Dokter wanita, Megumi Takanni (Yu Aoi). Kehidupan mereka yang tenang itu kemudian dikejutkan dengan dipanggilnya Kenshin oleh perdana manteri Okubo (Kazufumi Miyazawa) yang memberitahukan bahwasanya Jepang sedang menghadapi ancamanan besar yang dibawa oleh Makoto Shishio (Tatsuya Fujiwara) yang sedang menyiapkan kekuatan besar di Kyoto untuk membuat kekacauan dan menguasai seluruh Jepang. Manteri Okubo pun memohon kepada Kenshin untuk menghentikan upaya Shishio ini. Shisio sendiri merupakan penerus Kenshin sebagai pembantai kelasa wahid semasa perang setelah kenshin mengundurkan diri dari pekerjaannya tersebut. Semula Kenshin hendak menolaknya, tapi ia berubah pikiran setelah Menteri Okubo pun dibunuh oleh salah satu anak buah Shisio, Sojiro Seta (Ryunosuke Kamiki). Dengan ditemani oleh angoota polisi mantan anggota Shisengumi, Hajime Saito (Yosuke Eguchi)dan kawan-kawannya dari Dojo Kamiyakashin, berangkatlah Kenshin menuju Kyoto untuk menghentikan ambisi gila Shisio untuk menguasai Jepang.  

Bagi yang mengikuti serial anime atau manga aslinya, pasti mengetahui bahwasanya Kyoto Arc merupakan Arc yang paling dahsyat dalam serial samurai x ini. Sosok shisio yang kuat dan jahat, bawahannya yaitu anggota Juppongatana yang juga sama kuatnya, banyaknya adegan pertarungan intens yang luar biasa, hingga perjuangan mati-matian kenshin dan kawan-kawan dalam menghentikan upaya gila Shisio ini. Kesemua elemen yang ada di serial asli manganya benar-benar diterjemahkan dengan baik oleh sutradara Keishi Ohtomo. Penggambaran karakter yang sesuai dengan versi manganya, plot yang tidak menyimpang, adegan pertarungan yang, harus saya akui, tampil sangat luar biasa, hingga detail –detail kecil darikarakter tersebut. Kenshin yang kadang tampil lugu dengan ocehan khasnya “Oro” atau pun Sanosuke yang tampil urakan dan “slenge’an”, hingga teriakan khasnya Yahiko” Akulah Yahiko Myojin, Anak ksatria Tokyo” kesemuanya ditampilkan dalam film ini. Ditambah dengan setting tempat dan aransemen music yang juga tampil meyakinkan, sehingga benar-benar mencerminkan suasana Jepang pada masa peralihan kekuasaan di abad 18. Walau dengan durasi yang lumayan panjang, 129 menit, film ini tidak tampil membosankan, malah menarik. Porsi yang seimbang antara adegan action, humor, percakapan pemeran yang mengandung plot utama, kesemuanya disusun dengan rapi dan sesuai dengan porsinya masing-masing.

Dengan segala macam kelebihan diatas, penggemar serial Samuarai X dipastikan tidak akan menyesal menyaksikan film live actionnya kali ini. Terlebih arc yang diangkat adalah arc terdashyat yang ada di serial manga aslinya.  Harapan saya, semoga cepat menyaksikan Samurai X Kyoto Inferno yang bagian dua nya, dan arc melawan Enishi Yukishiro juga diadaptasi menjadi live action juga. At Last, I truly admit that This Live Action is fuc*in awesome.


Overall Result : 4,5/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar