Review Film Annabelle
Tidak Sehorror Pendahulunya
Judul : Annabelle
Durasi :
98 Menit
Sutradara : John R Leonetti
Produses : Peter Safran, James Wan
Pemain : Annabelle
Walis, Ward Horton, Tony Amendola, Alfre Wodard
Tho Conjuring ?
Siapa yang tidak tahu film ini. Film yang termasuk kategori “Harus ditonton”
pada tahun lalu masih banyak meninggalkan ingatan “horror” pada kita, termasuk
ingatan akan boneka menyeramkan Annabelle yang nongol pada film itu. Walaupun
mungkin bukan lakon utama pada Conjuring, dan hanya muncul beberapa kali, tapi
kemunculan boneka tersebut menaik perhatian banyak penikmat film horror. Tak
ayal, diputuskanlah bahwa boneka “terkutuk” Annabelle akan dibuatkan seri
filmnya sendiri, hingga akhirnya film ini rilis pada oktober 2014 ini.
Film ini
sendiri mengambil setting waktu sebelum event di film Conjuring, jadi bisa
dianggap prekuel nya (Walau tidak benar-benar berhubungan juga). Sepasang suami
istri, Mia (Annabelle Walis) dan John Gordon (Ward Horton) sedang berbahagia
menunggu kelahiran anak pertamanya. Suatu hari, ang istri Mia yang memang
sangat menyukai berbagai jenis boneka diberikan hadiah sebuah boneka oleh
suami. Malang, pada suatu malam, tetangga sebelah mereka dibunuh oleh dua orang
sekte hitam pemuja setan, yang tak lain salah satunya ialah putri mereka
sendiri bernama Annabelle. Salah satu pembunuh berhasil ditembak mati oleh
polisi, namun satunya lagi, putri dari tetangga tersebut melakukan bunuh diri
dengan menggorok lehernya sendiri sambil mendekap boneka baru milik Mia. Ternyata
sebelum ia bunuh diri, ia melakukan semacam ritual sesat untuk memindahkan
jiwanya ke dalam boneka tersebut. Dan semenjak itulah, beragam terror dan gangguan menimpa sepasang suami istri tersebut. Dan plot cerita selanjutnya akan
berkisar pada “Bisakah sepasang suami istri ini meloloskan diri dari terror
boneka Annabelle tersebut ?”
Memasang
tagline “Before The Conjuring There Was An Annabelle” jelas film Annabelle ini
dibuat untuk kembali menarik perhatian pada penonton film The Conjuring, dengan
berusaha membuat benang merah pada tagline tersebut dengan film Conjuring.
Namun alih alih diposisikan sebagai sebuah prekuel, film ini benar benar tidak
memiliki kaitan yang kuat dengan Conjuring, malah bisa diposisikan sebagai spin
off tersendiri. Saya kira film ini akan melibatkan tiga orang mahasiswa yang
ada di film Conjuring, namun nyatanya, ia mengambil setting sebelum event itu.
Tagline diatas pun hanya menjadi alat promosi belaka tanpa menunjukkan
keterkaitan yang sesungguhnya dengan Conjuring.
Dan memang,
intensitas horror yang ada di film ini tidak sekuat yang ada pada Insidious
ataupun Conjuring, masih jauh dibelakangnya. Sepanjang saya menonton ini, tidak
ada adegan yang membuat saya berteriak ketakutan atau merasa benar-benar takut.
Memang kehadiran boneka Annabelle yang harus saya akui menyeramkan walau ia
hanya duduk diam, cukup menaikkan intensitas horror difilm ini, tetapi itu
tidak cukup. Adegan horror yang kurang, plot di awal yang terkesan kedodoran
dan terkesan lambat, sampai jumpscare yang bisa ketebak (Mungkin ini
karena sudah mulai terbiasa dengan adegan jumpscare yang ada di Conjuring,
Insidious atau Women in Black yang memakai formula yang sama) menjadikan film
ini tidak sehorror suksesornya, Conjuring. Dari segi backsound Music memang
masih tetap bagus dan beberapa kali cukup mengagetkan karena masih tetap
menggaet Joseph Bishara sebagai Music Director yang mana ia telah terlibat pada
posisi yang sama dalam proyek Insidious dan Conjuring. Intinya menurut saya
pribadi film ini kurang menggigit horrornya, tetapi tetap layak ditonton bagi
yang telah menikmati film Conjuring sebelumnya.
Overall Result : 3,5/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar