Minggu, 26 Oktober 2014

Review Film Annabelle

Review Film Annabelle

Tidak Sehorror Pendahulunya


Judul                            : Annabelle
Durasi                          : 98 Menit
Sutradara                     : John R Leonetti
Produses                      : Peter Safran, James Wan
Pemain                         : Annabelle Walis, Ward Horton, Tony Amendola, Alfre Wodard

Tho Conjuring ? Siapa yang tidak tahu film ini. Film yang termasuk kategori “Harus ditonton” pada tahun lalu masih banyak meninggalkan ingatan “horror” pada kita, termasuk ingatan akan boneka menyeramkan Annabelle yang nongol pada film itu. Walaupun mungkin bukan lakon utama pada Conjuring, dan hanya muncul beberapa kali, tapi kemunculan boneka tersebut menaik perhatian banyak penikmat film horror. Tak ayal, diputuskanlah bahwa boneka “terkutuk” Annabelle akan dibuatkan seri filmnya sendiri, hingga akhirnya film ini rilis pada oktober 2014 ini.

Film ini sendiri mengambil setting waktu sebelum event di film Conjuring, jadi bisa dianggap prekuel nya (Walau tidak benar-benar berhubungan juga). Sepasang suami istri, Mia (Annabelle Walis) dan John Gordon (Ward Horton) sedang berbahagia menunggu kelahiran anak pertamanya. Suatu hari, ang istri Mia yang memang sangat menyukai berbagai jenis boneka diberikan hadiah sebuah boneka oleh suami. Malang, pada suatu malam, tetangga sebelah mereka dibunuh oleh dua orang sekte hitam pemuja setan, yang tak lain salah satunya ialah putri mereka sendiri bernama Annabelle. Salah satu pembunuh berhasil ditembak mati oleh polisi, namun satunya lagi, putri dari tetangga tersebut melakukan bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri sambil mendekap boneka baru milik Mia. Ternyata sebelum ia bunuh diri, ia melakukan semacam ritual sesat untuk memindahkan jiwanya ke dalam boneka tersebut. Dan semenjak itulah, beragam terror dan gangguan menimpa sepasang suami istri tersebut. Dan plot cerita selanjutnya akan berkisar pada “Bisakah sepasang suami istri ini meloloskan diri dari terror boneka Annabelle tersebut ?”

Memasang tagline “Before The Conjuring There Was An Annabelle” jelas film Annabelle ini dibuat untuk kembali menarik perhatian pada penonton film The Conjuring, dengan berusaha membuat benang merah pada tagline tersebut dengan film Conjuring. Namun alih alih diposisikan sebagai sebuah prekuel, film ini benar benar tidak memiliki kaitan yang kuat dengan Conjuring, malah bisa diposisikan sebagai spin off tersendiri. Saya kira film ini akan melibatkan tiga orang mahasiswa yang ada di film Conjuring, namun nyatanya, ia mengambil setting sebelum event itu. Tagline diatas pun hanya menjadi alat promosi belaka tanpa menunjukkan keterkaitan yang sesungguhnya dengan Conjuring.

Dan memang, intensitas horror yang ada di film ini tidak sekuat yang ada pada Insidious ataupun Conjuring, masih jauh dibelakangnya. Sepanjang saya menonton ini, tidak ada adegan yang membuat saya berteriak ketakutan atau merasa benar-benar takut. Memang kehadiran boneka Annabelle yang harus saya akui menyeramkan walau ia hanya duduk diam, cukup menaikkan intensitas horror difilm ini, tetapi itu tidak cukup. Adegan horror yang kurang, plot di awal yang terkesan kedodoran dan terkesan lambat, sampai jumpscare yang bisa ketebak (Mungkin ini karena sudah mulai terbiasa dengan adegan jumpscare yang ada di Conjuring, Insidious atau Women in Black yang memakai formula yang sama) menjadikan film ini tidak sehorror suksesornya, Conjuring. Dari segi backsound Music memang masih tetap bagus dan beberapa kali cukup mengagetkan karena masih tetap menggaet Joseph Bishara sebagai Music Director yang mana ia telah terlibat pada posisi yang sama dalam proyek Insidious dan Conjuring. Intinya menurut saya pribadi film ini kurang menggigit horrornya, tetapi tetap layak ditonton bagi yang telah menikmati film Conjuring sebelumnya.

Overall Result             : 3,5/5



Minggu, 19 Oktober 2014

Review Game Harvest Moon Back to Nature

Review Game Harvest Moon Back to Nature

A Real Life Simulation Game…



Apa yang membuat anda jatuh cinta atau tertarik untuk memainkan game tertentu sampai berjam-jam, meluangkan waktu anda untuk sekedar melanjutkan permainan game anda, bahkan sampai rela bergadang semalaman ? Gameplay yang menarik, grafik yang menawan, karakter yang seksi atau menawan, Al yang pintar atau hanya sekedar mencari fanservice dalam game tersebut ?

Sebagai gamer, tentu saja anda bebas untuk menentukan genre game apa yang hendak anda mainkan. Action, horror, fighting, sport, survival, defense tower atau lain sebagainya. Tetapi bagaimana bila dalam game tersebut anda berperan sebagai diri anda sendiri, menentukan setiap langkah yang harus diambil beserta setiap konsekuensi yang harus diterimanya. Berusaha untuk menjalani hidup sehari hari dengan sebaik mungkin, mencari uang, pergi bertani, memancing, bersosialisasi dengan warga sekitar, mencari pasangan hidup, sampai menikah bahkan mempunyai anak. Selamat datang di Harvest Moon : Back to Nature, sebuah game simulasi tahun 2000 an. Anda yang sudah pernah merasakan konsol PS 1 pasti harus mengenal game ini, kalau tidak, masa masa kecil anda tidak bahagia, haha.. :p

Untuk sebuah game yang telah lewat masanya hamper satu dekade, Harvest Moon BTN ini masih menarik perhatian banyak gamer hingga sekarang (termasuk saya sendiri, hehe). Lantas sebenarnya apa sih yang menarik dari game ini. Berikut ulasannya….

Story
Sebuah desa yang indah, damai dan tenteram, dimana warganya, yang wakaupun sedikit hidup berdampingan dan saling menghargai. Anda akan berperan sebagai pendatang baru di desa tersebut, dimana diberi warisan oleh kakek anda untuk mengelola lahan pertanian yang ada dalam waktu tiga tahun. Disinilah kehidupan anda dimulai.

Plot diatas mungkin bisa dikatakan sederhana, bahkan sangat sederhana. Tapi justru karena kesederhanaan nya itulah game ini sangat mudah dipahami dan dimainkan oleh gamer segala umur. Disinilah letak menariknya, dimana gamer diminta untuk membuat sendiri plot ceritanya berdasarkan setiap tindakan dan  keputusan yang anda ambil.

GamePlay
Permainan dalam game ini sangat simle sebenarnya, dimana anda hanya diminta untuk menjalankah kehidupan sehari-hari, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Maka dari itu, ada segudang aktivitas yang bisa anda jalankan, mulai dari bertani, beternak, pergi memancing, mengikuti perayaan atau perlombaan yang diadakan desa, mencari bahan tambang, belanja, bahkan sampai memberi hadiah kepada warga untuk menambah kedekatan anda dengan atau melakukan PDKT kepada gadis idaman anda di desa tersebut ( kalau ane pdkt nya sama Ellie, keibuan, cantik, sabar, telaten, kalem, lengkap dah, walaupun gak bisa masak sih, haha )

Bertani akan menjadi salah satu dari sekian banyak aktivitas yang anda lakukan
Setiap tindakan atau pekerjaan yang dilakukan oleh karakter akan mempengaruhi permainan. Misalnya terlalu memforsir untuk bekerja di pertanian, maka anda bisa jatuh sakit, atau bangun kesiangan besok paginya. Memberi hadiah kepada warga akan menambah kedekatan kepada warga tersebut yang biasanya akan memberi imbalan khusus kepada anda. Rajin mengikuti festival maka hubungan anda dengan warga akan semakin baik, dan akan semakin dikenal. Dan masih banyak hal lainnya yang berakibat pada konsekuensi tertentu.

Dengan banyaknya aktivitas yang bisa anda lakukan, maka permainan pun akan terasa aktif dan tidak membosankan. Walaupun hanya bersetting tempat yang hanya itu-itu saja (kota mineral town), tetapi permainan akan terasa sangat seru. Terlebih game ini memungkinkan anda untu menikah dengan salah satu gadis yang ada di kota ini. Ada lima gadis yang bisa anda nikahi di sini : Ellie, Marrie, Karen, Ann, dan Popuri. 

Which one you'll choose ? Me : Ellie... :)

Setiap gadis mempunya karakter dan kesukaannya masing-masing. Anda pun tidak bisa langsung menikah begitu saja, harus melakukan pendekatan dahulu, memberikan hadiah yang dia sukai, sampai membuat dia mencintai karakter game anda,  harus sudah mapan, rumah yang sudah besar, sudah menjadi petani yang sukses, barulah anda bisa menikahinya ( persis sama kalau mau pdkt sama pacar di dunia nyata, haha).

Intinya dari segi gameplay, Harvest Moon BTN ini memberikan suatu mekanispe permainan yang benar-benar menarik, aktif,atraktif, dan mengasyikkan. Walaupun anda hanya diminta untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, namun disitulah letak poin utamanya, menjalani hidup sebaik mungkin ( Udah benar-benar kaya hidup di dunia nyata beneran)

Grafik
Untuk game yang telah lewat hamper satu decade, tentu saja grafiknya sudah ketinggalan dengan konsol game era sekarang. Tetapi pada zamannya, grafik seperti ini sudah bisa dikatakan sangat maju dan bagus. Setting tempat dan karakter digambarkan dengan indah, imut dan lucu. Ditambah lagi dengan adanya beberapa cutscene yang sangat menarik dan atraktif ( Ana paling suka cutscene pas perayaan harvest Goddess sama festival kembang api di pantai, bagus banget)

And The Conclusion is…

Gara-gara begadang main ini game dan kesiangan, Sampe dibangunin istri buat shalat jum'at, haha....
This Game is quite awesome and wonderful. Semuanya indah dan luar biasa. Tidak ada kata bosan dalam memainkan game ini walaupun sudah lewat lebih dari satu dekade dari pertama kali munculnya. Plot cerita yang simple but gold, gameplay yang atraktif, grafik yang terkesan imut dan indah, sampai alunan soundtrack yang menyentuh. Saya sendiri yang kembali memainkannya dengan PS Emulator setelah sekian lama, bahkan sampai rela berjam-jam menghabiskan waktu di depan PC untuk kembali merasakan nostalgia manis dengan game ini. Thanks Harvest Moon BTN…

Kelebihan
1.      Plot cerita yang simple tetapi menarik
2.      Mekanisme permainan yang atraktif
3.      Grafik yang indah dan imut
4.      Lantunan Soundtrack dan backsound yang indah
5.      Segudang aktivitas dan kegiatan yang bisa dilakukan
6.      Cutscene yang menarik
7.      Ada fitur menikah
8.      And Every aspect in this game become it’s feature.

Kekurangan
Tidak ada kekurangan dalam game ini, All Perfect…

Overall Result : 5/5



Rabu, 15 Oktober 2014

Review Game Resident Evil Revelation


Review Game Resident Evil Revelation

Kembali ke Akar nya....



Apa Kabar agan dan sista sekalian ? Hope all of you always be fine, so am i. Ini pertama kali ane nulis tentang game, setelah sebelumnya Cuma nulis tentang makalah, resensi, opini, atau tulisan yang kaya gitu dah baunya. Sesekali pengen nulis yang lain, terutama tentang game. Sebenarnya, ane juga gamer dari kecil. Dari semenjak punya Sega yang 64 bit, sampe yang sekarang dah ada PS 3 dan 4, udah ana mainin game-game nya. Ya tentu saja gak semuanya, karena ana sendiri gak punya konsol PS 3 apalagi PS 4 atau X Box 360, ane nunggu sampai versi PC nya rilis, baru dah ana mainin di  PC ane (Yeaaah, hidup PC Gamer :D).

Tapi dari semua game itu, ada beberapa franchise game yang ana ikutin terus perkembangannya, Resident Evil salah satunya. Dari pertama kali main RE 3 di PS 1, ane dah ketagihan ma franchise game yang satu ini, mulai dari RE 4, RE 5, RE 6, sampe yang terakhir dari yaitu Resident Evil Revelation (Yang baru aja ane tamatin kemaren lusa gamenya, hehe) Nah disini ane mau berbagi overall review mengenai game ini, mulai dari atas ampe bawah, dari depan ampe belakang, dari A ampe Z dan seterusnya, haha…

So, hopefully you enjoy to read it…

Story

RE Revelation mengambil setting cerita antara resident evil 4 dan 5 yaitu pada tahun 2004 sampai 2005 (Jauh sebelum Chris ditugaskan di Afrika pada RE 5, atau setting pada RE 6 di tahun 2012 dan 2013). Pada tahun 2004, sebuah kawasan pemukiman elite yang berada di tengah lautan mediterania bernama Terragrigia diserang oleh sekawanan teroris yang menamakan dirinya dengan Vetro. Serangan teroris yang menggununakan BOW (Bio Organic Weapon) ini sebagai senjatanya mendorong pemerintah untuk melakukakan pemusnahan dan penghancuran Terragrigia beserta seluruh isinya. Kini pemukiman elite Terragrigia pun tinggal tersisa puing- puingnya, ditinggalkan.

Setahun kemudian Jill Valentine yang sekarang telah bergabung dengan BSAA (Bioterrorism Security Assesment Aliance) beserta partnernya Parker Luciani mengetahui bahwasanya Chris Redfield yang juga telah bergabung dengan BSAA menghilang dalam menjalankan misinya. Penyelidikan terhadap menghilang nya Chris ini membawa mereka berdua untuk menyelidiki sebuah kapal yang telah lama menghilang dan terlantar di tengah lautan, Queen Zenobia. 
Di Kapal Queen Zenobia yang telah lama diterlantarkan, Petualangan Jill untuk mengungkap misteri selama ini dimulai

Disinilah letak awal masalah dalam RE ini, dimana di kapal ini organisasi Veltro bangkit kembali, menyebarkan kembali seenjata BOW didalamnya dan membuka tabir selubung tentang kejadian yang menimpa Terragrigia.
Mampukan Jill dan Parker dalam membuka mengungkap misteri yang berada di Queen Zenobia dan insiden Terragrigia kali ini ?


Game Play

Berbeda dengan RE seri sebelumnya, seperti RE 5 terlebih lagi RE 6 yang sudah lebih terkesan sebagai game action daripada game horror. Maka pada RE revelation ini kembali ke akar asal RE pertama kali muncul, yaitu sebagai game bergenre horror. Disini anada tidak akan lagi menemukan berbagai mode gameplay action yang begitu kental seperti RE 6. Tidak ada lagi berbagai QTE (Quick Time Event) yang membingungkan, aksi kejar-kejaran dengan mobil atau pesawat, aksi berlindung di belakang suatu objek, ataupun musuh zombie yang dapat memegang senjata. Semua itu diTIADAkan oleh Capcom Keputusan Capcom mengembalikan RE revelation sebagai game yang pure horror memang tepat, dan diapresiasi positif oleh banyak pihak, yang mengatakan bahwa seri RE revelation ini lebih baik daripada RE 6.
Setting tempat dengan pencahayaan yang remang-remang dan suara-suara desisan menyeramkan, menimbulkan sensasi horror tersendiri

Pada menu utama, ada dua pilihan yang bisa dimainkan oleh game, Story mode untuk memperoleh jalan cerita secara keseluruhan, dan The Raid mode, sebagai ganti marcenaries mode yang biasanya ada dalam seri RE sebelumnya. Dalam The Raid mode, gamer dapat menaikkan level karakternya juga level senjatanya melalui point yang didadapat dari bermain di storymode dan tiap kali menyelesaikan The Raid Mode. Kenaikan level juga akan membuka beberapa karakter baru serta varian senjata dan item yang bisa dibeli.

Bila anda bermain di story mode, maka sebagian besar anda akan memainkan karakter Jill Valentine, walaupun dalam beberapa kesempatan anda bisa memainkan karakter lain seperti Parker dan juga Chris. Ada beberapa scent dimana plot cerita akan meloncat kepada waktu atau tempat tertentu, dengan anda mengendalikan karakter selain Jill,  di luar kapal Quen Zenobia sebagai tempat utama, tetapi itu semua akan membentuk sebuah plot cerita yang solid dan utuh. Hal ini lah yang akan memacu pada gamer untuk membuka dan menjelajahi seluruh aspek pada RE Revelation ini, sehingga melahirkan sebuah persepsi dan gambaran utuh dalam game ini.

Dalam bermain, anda akan segera menyadari bahwasanya peluru bukanlah sesuatu yang bisa dihambur-hamburkan begitu saja. Peluru merupakan suatu sumber daya yang sangat terbatas dalam game ini, sehinga pada gamer dituntut untuk menggunakan persediaan pelurunya sebijaksana mungkin. Sehingga dalam mengalahkan musuh yang ada pun anda dituntut untuk menghemat persediaan peluru anda semaksimal mungkin. Terlebih musuh disini, yang disebut dengan Ooze, dapat muncul dimana saja, pada tempat yang tidak terduga ( hal ini yang buat ane sempat beberapa kali membanting mouse karena kaget, hehe ). Ketika membidik musuh, maka otomatis system kamera akan beralih ke first person, namun jika tidak dalam posisi steady to fire, maka system kamera beralih ke system third person di belakang pundak karakter.

Platform di RE Revelation ini pun benar-benar disetting secara horror. Lorong-lorong di kapal yang gelap dan minim cahaya. Suara-suara rintihan dan gerangan para Ooze. Kemunculan musuh yang benar-benar tidak terduga, sampai ada nya beberapa puzzle harus diselesaikan dengan waktu yang terbatas. Semua hal tersebut benar-benar mendukung RE Revelation ini untuk kembali ke akar semula RE yang bergenre survival Horror. Khusus untuk puzzle, anda akan menemui berbagai bentuk puzzle yang harus diselesaikan untuk melanjutkan game ke progress selanjutnya. Tetapi tenang saja, semua puzzle disini berada pada standar yang memang cukup bisa diselesaikan, paling tidak, tidak sesulit puzzle water sampling di RE 3 ( It’s quite a suck puzzle guys :p ). And once more time, Good job Capcom.

Anda diharuskan untuk memecahkan beberapa puzzle untuk melanjutkan game ke tahap selanjutnya, contohnya electric circuit puzzle seperti diatas

Karena setting game ini berada di tengah kapal yang terombang ambing di atas lautan, Capcom mengambil sebuah keputusan yang cukup cerdas, yaitu dengan memasukkan fitur bergerak dalam air, berenang dan menyelam. Dalam beberapa level, anda dituntut untuk bergerak menjelajahi platform yang ada dengan menyelam atau berenang untuk membuka jalan ke area yang baru. Dan tentu saja, ketika berenang kita tidak bisa se offensife ketika bergerak di luar air, membuka kesempatan lebih besar bagi musuh untuk menyerang anda, jadi berhati-hatilah.
Tambahan fitur menyelam. Tetapi jangan bayangkan kalau menyelam disini sama dengan pengalaman menyelam di Raja Ampat, Bunaken atau Derawan, 

Ingat, bahkan selalu mengancam, termasuk ketika berada di dalam air, seperti diatas


Introduce a New Fiture, Genesis
Sering-seringlah melakukan scan untuk mendapatkan item tersembunyi, atau menaikkan progress scan yang telah anda lakukan

Di RE ini, Capcom mengenalkan sebuah tool yang baru, sebuah scanner bernama “Genesis”. Pada dasarnya genesis adalah sebuah alat scanner serba guna, bisa untuk menscan lingkungan, musuh, ataupun hal lainnya. Sering melakukan scan pada lingkungan, maka anda akan menemukan berbagai item dan peluru yang akan membantu anda, bahkan dalam beberapa waktu, anda harus melakukan scan pada lingkungan untuk melanjutkan game ke progress selanjutnya. Melakukan scan pada musuh, akan menambah persentase scan yang telah anda lakukan, dan bila telah mencapa 100% maka anda akan dihadiahi dengan sebuah green herb. Menarik bukan ??

Grafik
Grafik di dalam game ini bisa dikatakan standar, rata-rata. Untuk standar gaming pada era ini, bisa dikatakan tidak ada yang istimewa. Hal ini dapat dimaklumi, karena sebenarnya RE Revelation ini pertama kali memang dirilis untuk Nintendo 3DS yang memang berlayar kecil. Barulah kemudian di port ke konsol PS 3. Hasil port dari Nintento 3DS ke konsol PS 3 pun bisa dibilang bagus. Capcom tetap mempertahankan detail karakter game dan juga lingkungan sehingga tetap terlihat tampil dengan design dan grafik yang lumayan. Tapi tetap saja, karena ini merupakan port dari konsol dengan layar yang lebih kecil, ada beberafa design dan grafik yang mungkin masih dirasa kurang untuk standar konsol PS 3 pada era ini.

And The Conclusion is….

Capcom telah mengambil langkah tepat dengan merilis RE Revelation ini. Dengan makin melencengnran seri RE yang sekarang cenderung kea rah game action ini, seri RE Revelation ini benar-benar telah kembali ke akarnya yang sejati, sebagai game survival horror, sebuah hal yang dirindukan oleh banyak penggemar seri RE klasik.

Terlepas dari grafiknya yang masih agak kurang, Capcom benar-benar membuat seri RE Revelation ini sebagai game yang bermutu. Nuansa horror dan mencekam sepanjang permainan. Al Musuh yang menyeramkan. Puzzle yang harus anda selesaikan untuk melanjutkan permainan ke tahap selanjutnya. Hadirnya fitur genesis sebagai hal yang baru. Peluru yang terbatas dan menuntut gamer untuk lebih bijak salam menghabiskan pelurunya. Penambahan fitur bergerak dalam air. Adanya Raid Mode yang menambah varian dalam Main Menu Game. Dan berbagai kelebihan lainnya yang menjadikan seri RE Revelation ini sebagai seri RE yang bagus dan benar-benar berkualitas, bahkan lebih bagus daripada RE 6. Good job Capcom

What The Hell  with this creepy bunch!!!

Kelebihan
1.      Kembali ke akarnya sebagai game survival horror
2.      Musuh yang variatif
3.      Adanya fitur Genesis
4.      Penambahan Raid Mode sebagai ganti Marcenaries mode
5.      Kontrol gerak di dalam air
6.      Puzzle yang atraktif dan menambah keseruan dalam bermain
7.      Nuansa horror sepanjang permainan

Kekurangan
1.      Grafik yang kurang mumpuni
2.      Kostum karakter yang terkesan ‘Nyeleneh” untuk game sekelas RE
Chris, you looked well in that outfit as BSAA member, but Jessica, do you wanna fight zombies with that outfit. Seriously honey....

Overall Result : 4,5/5



                                                                                                                                

Jumat, 03 Oktober 2014

Agar Menulis Skripsi dan Tugas Akhir Lancar

Agar Menulis Skripsi dan Tugas Akhir Lancar


Kawan-kawan sekalian yang sedang menjalani bangku perkuliahan, cepat atau lambat akan menghadapi yang satu ini, Skripsi. Bagi beberapa orang skripsi ini bisa dianggap sebagai momok yang menakutkan, bahkan sampai ada yang telat beberapa tahun kuliahnya karena terhambat dalam masalah tugas akhir. Namun bagi sebagian orang ada juga yang skripsinya lancer dan bisa lulus tepat waktu. Disini saya hendak berbagi beberapa tips untuk kawan-kawan sekalian berdasarkan pengalaman saya yang telah menyelesaikan sarjana strata satu, bagaimana agar skripsi bisa selesai dengan baik, utamanya bagi teman-teman yang sedang berjuang menyelesaikan tugas akhirnya….

1.                  Niat dan Tekad
Kenapa niat yang diletakkan di urutan pertama ? itu karena Tanpa niat maka segala pekerjaan pun tidak akan dijalankan. Niat dan tekad yang kuat pada awalnya ialah setengah dari perjalanan kita dalam melaksanakan sesuatu, termasuk dalam penulisan skripsi ini. Sebelum kita memulai menulis skripsi, canangkan dulu niat dan tekad yang kuat dalam diri kita untuk menulis skripsi dan harus bisa selesai dalam waktu yang ditargetkan. Bilamana niat dan tekad untuk menulis skripsi sudah bulat dan kuat, maka percayalah, skripsi pasti akan cepat selesai. Maka tidak salah, dalam salah satu pribahasa Arab berbunyi : Innama al’amaalu binniyaat, wa innamaa likullimriin maa nawaa. Sesungguhnya segala sesuatu bermula dari niat, dan tiap orang akan memperoleh apa yang ia niatkan.


2.                  Tentukan Tema  yang Hendak di Teliti
Sebenarnya skripsi adalah sebuah penelitian, walaupun mungkin masih berskala kecil. Disini kita dituntut bisa untuk menganalisa dan mengkritisi sesuatu. Nah, dalam menentukan tema yang hendak diteliti dalam skripsi pun tidak bisa sembarangan. Paling tidak ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya ialah Carilah tema yang menarik minat anda. Seharusnya dalam bangku perkuliahan pasti akan ada salah satu wacana atau topic yang menarik minat anda. Itu bisa menjadi titik awal dalam penentuan tema skripsi anda. Dengan menentukan tema skripsi yang memang menarik minat kita, maka dalam penulisan skripsi nanti pun kita tidak akan merasa jenuh atau bosan, karena kita memang sudah intest kepada hal tersebut.

3.                  Istiqomah Dalam Menulis
Percayalah, hal utama yang membuat skripsi lama selesai adalah rasa MALAS. Memang, rasa malas atau jenuh akan sesekali datang ketika proses pengerjaan skripsi, nah disinilah kita membutuhkan keistiqomahan dalam menulis. Karena bila rasa malas datang, maka otomatis kita akan berhenti menulis skripsi. Kalau sudah sekali berhenti menulis, maka hal tersebut akan berkelanjutan, dan untuk mulai menulis lagi rasanya akan berat lagi.

4.                  Tulislah, Walau Cuma Satu Lembar atau Satu Paragraf Perhari

Nah, hal ini masih berhubungan dengan poin sebelumnya. Biasakanlah tiap hari untuk menulis skripsi, jangan sampai berhenti menulis skripsi sama sekali dalam sehari. Sekali kita berhenti menulis dalam satu hari, maka pada hari-hari selanjutnya akan berhenti menulis juga, dan bila hal ini berkelanjutan, maka dapat dipastikan kalau skripsi tidak akan selesai. Pengalaman saya sendiri, kalau sudah berhenti menulis, maka akan berkelanjutan pada ahri-hari setelahnya, dan untuk memulai menulis lagi, maka akan terasa sangat berat. Karena menulis itu merupakan suatu pembiasaan.

5.                  Sering-sering konsultasi ke dosen pembimbing
Sebagai mahasiswa, kita pasti selalu butuh bimbingan dan arahan dari dosen, apalagi dalam penulisan skripsi. Selain itu, konsultasi ke dosen pembimbing akan menambah kedekatan hubungan kawan-kawan dengan dosen tersebut dan akan mempermudah cepat nya selesai penulisan skripsi (Karena kalau udah dekat sama dosen pembimbing, pasti akan mudah dapat tanda tangan persetujuan, bahkan kalau perlu tiap kali konsultasi ke dosen pembimbing bawa saja buah-buahan atau sesuatu untuk dosen, sedikit sogokan gak apa-apa lah, haha :D)

6.                  Jangan Terlalu Idealis, Realistis aja.
Seringkali ketika kita menulis skripsi akan timbul perasaan “ ah kayanya di bagian ini masih kurang ini. Kayanya di bagian ini masih butuh revisi dan penambahan hal ini” dan lain sebagainya. Sebenarnya hal inibagus untuk menambah kualitas skripsi kita hingga semakin bagus. Tapi jangan terlalu terfokus kepada hal tersebut, sehingga kadang kita lupa kalau dalam penulisan skripsi itu ada batas waktu akhirnya. Realistis saja. Karena sebaik-baiknya skripsi bukan yang bagus isinya, tapi yang telah selesai tepat waktu dan telah masuk ruang sidang


Demikian beberapa tips dan trik dalam penulisan skripsi untuk kawan-kawan sekalian. Semua tips ini saya dasarkan pada pengalaman pribadi saya dan teman-teman di kampus dalam penulisan skripsi. Semoga bermanfaat, dan tetap semangat bagi kawan-kawan yang sedang menyelesaikan tugas akhirnya…. ^_^