Senin, 29 September 2014

Menelaah Kembali Fenomena Arab Spring

Menelaah Kembali Fenomena Arab Spring

Arab Spring merupakan istilah lain yang diberikan terhadap “Revolusi Dunia Arab” dalam bahasa arab disebut“al -Thawrat al-Arabiyyah” Merupakan serangkaian peristiwa gelombang revolusi, demonstrasi dan protes dalam skala besar yang dimulai di dunia arab pada tanggal 18 Desember 2010. Dalam  peristiwa Arab Spring, para penguasa diktator dipaksa untuk menurunkan jabatan mereka di berbagai negara seperti Tunisia, Mesir, dan Libya. Pemberontakan sipil bermunculan di Bahrain dan Suriah. Aksi protes dalam skala besar pecah di Iraq, Yordania, Kuwait, Maroko dan Sudan. Aksi Protes dalam skala kecil meletus di Arab Saudi, dan Oman.Perang saudara di Libya dan pemberontakan di Mali merupakan pelopor terjadinya gelombang Arab Spring di Afrika Utara. Dan menular ke negara Libya, Lebanon dan negara-negara Timur Tengah lainnya.

Peta Penyebaran Peristiwa Arab Spring di negara-negara Timur Tengah


Para masyarakat yang melakukan kegiatan revolusi di Timur Tengah dan Afrika Utara menggunakan berbagai macam teknik perlawanan terhadap kekuasaan diktator absolut di negara merekamasing-masing seperti demonstrasi, penyerangan langsung melawan pasukan pro pemerintah, pawai dan menggalang massa melalui media jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat di negara-negara yang mengalami revolusi dunia arab mendapat perlawanan keras baik itu dari pasukan pemerintah maupun masyarakat yang cenderung berpihak pada penguasa. 

Salah satu demonstrasi terhadap pemerintah yang terjadi di Mesir dalam peristiwa Arab Spring

Adanya kekuasaan diktator, monarki absolut, pelanggaran hak asasi manusia, korupsi, pengangguran, kemiskinan, serta naiknya harga pangan merupakan faktor-faktor penyebab terjadinya fenomena Arab Spring.

Pemicu utama dalam terjadinya peristiwa Arab Spring berasal dari satu orang yang bernama Sidi Bouzid yang kemudian di susul oleh Mohammed Bouzizi yang membakar diri sendiri sebagai bentuk protes terhadap kekuasaaan diktator di Tunisia. Peristiwa ini disaksikan oleh masyarakat di negara-negara lain di Timur Tengah dan Afrika Utara yang kemudian memicu revolusi dunia arab.


Arab Spring merupakan fenomena yang mengubah wilayah di beberapa negara Timur Tengahdan Afrika bertransformasi dari sistem kekuasaan diktator menjadi sistem kekuasaan rakyat(demokrasi). Hancurnya kekuasaan diktator di beberapa negara Timur Tengah dan Afrika Utara menimbulkan suka cita luar biasa bagi masyarakat di masing-masing negara yang mengalamifenomena ini. Ringkas kata Arab Spring  merupakan revolusi, perubahan sosial secara radikal, cepat, dan cenderung menggunakan kekerasan sehingga menimbulkan konflik berdarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar