Sabtu, 16 Juli 2016

Review 500 Days of Summer : This is not a love story



Review 500 Days of Summer : This is not a love story

Pemain            : Joseph Gordon Levit, Zooey Deschannel
Tahun              : 2008
Genre              : Romance, Comedy 



Summer          : I mean we’re like Sid and Nancy for months now
Tom                 : Summer, Sid Stab Nancy…. Seven times with kitchen stuff. But we, we fight for severe times, but I’m hard to think im Sid Vicious
Summer          : (Saying by astonishing voice) No, Im Sid
Tom                 : Oh, So Im Nancy… ?

Akhir-akhir ini gue lagi seneng nonton film yang genre nya Comedy Romance. Kenapa ? Pertama, Gue suka ama hal-hal yang berbau romantis, tapi gak lebay. Dan menurut gue, film-film yang genre nya murni romance, itu agak lebay. Kedua. Gue suka ketawa. Hahaha…. 

So, dari sekian film genre comedy romance yang udah pernah gue tonton, 500 days of Summer lah yang menurut gue menduduki top list di genre ini. Kenapa ? Gue jelasin disini. 

Sebenarnya premis di film ini sederhana banget. Kisah seorang pemuda bernama Tom Hensen, diperankan oleh Joseph Gordon Levit, berprofesi sebagai karyawan penulis kartu ucapan, yang jatuh cinta dengan rekan sekantor nya, Summer Finn, diperankan  oleh Zooey Deschannel. Terdengar sangat basi kan ? Film dengan tema kisah percintaan antara rekan seprofesi sudah sangat umum. Tapi disinilah letak istimewanya 500 Days of Summer. Premis nya sangat simple, tapi penggarapan nya dibuat sangat rapi dan maksimal. Dan walhasil, bagi saya film ini, Simple but perfect. Sederhana, tapi sempurna. 

Yang menjadi titik masalah nya ialah, Summer bukanlah tipikal gadis yang percaya akan cinta dengan segala tetek bengek nya. Ia tak percaya akan ikatan berlandaskan kasih sayang, ia tak percaya akan suatu romansa cinta. Sebalik nya Tom, ialah tipikal lelaki melankolis, yang meyakini bahwa hidup nya tak akan pernah bahagia tanpa menemukan cinta sejati nya, dalam hal ini ia yakin bahwa Summer lah yang ditakdirkan sebagai cinta sejati nya. 

Jadi, dimulailah hubungan tarik ulur antara dua orang ini. Tom mencintai Summer, bahkan sangat mencintai nya. Dia mencintai segala hal akan summer, cara nya tersenyum, tanda lahirnya, lutut nya, rambutnya, pokoknya semua nya dah. Di satu sisi Summer pun sebenarnya juga menyukai, bahkan mencintai Tom. Terlihat dari bagaimana tatapan matai dia yang penuh cinta ke Tom, Bagaimana ia merasa gelisah ketika ia sedang bertengkar dengannya, bagaimana bahasa tubuh ia kepadanya, akan tetapi ia tidak mengakui cintatersebut. Bagi dia, menyukai tidak harus terikat dengan cinta, ia tidak mau terikat  hubungan seperti kekasih dan pacar. Sebaliknya, Tom mulai lelah dengan bentuk hubungan “ tanpa kejelasan” seperti itu. Ia menginginkan bentuk hubungan yang pasti. Walau selama ini mereka berdua tinggal bersama, sering jalan bersama, bahkan sampai melakukan hubungan intim ( I very like scene when they do that in Bath tube, and after they arguing. Sex after arguing must be very romantic :D) Tapi itu semua tidak mengubah prinsip Summer untuk terus menjalin hubungan “ saling suka” tanpa harus ada ikatan cinta. Hingga pada akhir nya kedua nya sama-sama lelah. Summer pun memutuskan pindah tempat kerja agar tidak bertemu dengan Tom lagi. Sebalik nya, Tom benar-benar galau saat ditinggal Summer. Sebenarnya, Summer disini juga galau, ia merasa sudah berbuat jahat terhadap Tom ( No,…. Im Sid ) tapi dia juga tidak mau terikat hubungan yang pasti dengan Tom.

Sepanjang menonton film ini, saya dibuat gregetan dengan tingkah nya si Summer. Emang dah, si Zooey Deschannel cocok banget meranin gadis-gadis tipe innocence kaya gini. Dia manis juga imut ( apalagi pas rambutnya dikuncir kuda. Ada pepatah bilang, kalau wanita rambutnya dikuncir kuda, cantiknya nambah 30 persen, hahaha :D), tipikal orang loveable banget. Tapi dia juga cewek yang suka tarik ulur hubungan ama Tom ( Kaya tipikal sebagian cewek jaman sekarang bro, suka PHP, tarik ulur hubungan :p ). Saya pun juga ngakak plus kasihan ngelihat kegalauan Tom saat dia lagi dibuat galau oleh Summer. Mulai dari wajah kusut, baju berantakan, mabuk-mabukan gak jelas, ikut blind date, ampe mecahin piring kaya orang stress, semua itu sukses bikin gue ngakak terbahak terbahak.  Chemistry yang ditunjukkan antara kedua orang ini juga kuat banget. Wajar aja kalau film ini menang beberapa penghargaan film, dan Zooey Deschannel didapuk sebagai aktris terbaik pada tahun itu.

Selain itu kekuatan film ini selain poin diatas ialah sutarada nya, Marc Webb yang lihai dalam menyusun alur waktu fil ini. Alih –alih menyusun alur waktu yang sistematis, lurus ke depan, alur waktu film ini sama dengan hubungan antara Tom dan Summer, ia dibuat maju mundur selama 500 hari. Mulai dari hari ke 488, loncat ke hari ke 1, ke hari ke 3, hari ke 8, hari ke 279 dan seterusnya. Tetapi alur seperti ini tidak membingungkan penonton, malah membuat film ini semakin menarik. 

Bicara film dengan genre yang ada romance, nggak lengkap tanpa ngomogin lagu-lagu romantis dan scene yang romantic juga. Scene-scene romantis yang ditunjukin antara Tom dan Summer juga ngena banget ke yang nonton, dan sukses bikin gue baper. Kapan coba gue bisa ngalamin event romantic kaya gitu ama orang yang gue sayang ( derita LDR -_-). Favorit gue, scene dimana si Tom membuat landscape gedung-gedung tinggi di tangan nya si Summer sembari lagu Swet Disposition nya Temper Trap mengalir lembut sebagai backsound. Dan masih banyak lagu-lagu romantis yang dengan tepat turut mengiringi scene yang ada. 

Kesimpulan nya, Benar kata narrator di film ini, This is not a love story, film ini bukanlah berbicara tentang cinta, tetapi ia menggambarkan bagaimana persepsi yang berbeda tentang cinta bila dicoba untuk disatukan. ( Gue suka banget ama kata-kata bijak narrator di film ini, kampret lah, ngena banget kata kata nya). Cinta sudah ditakdirkan oleh Tuhan, hanya saja terkadang kita tidak memandang takdir yang ada disekitar kita. Bahkan Summer pun pada akhirnya harus menerima takdir dengan menikah dengan seseorang, dan itu bukan Tom. Summer pun juga mengakui, bahwa mungkin takdir cinta lah yang dulu mempertemukan ia dengan Tom, tetapi ia  dulu enggan mengakui nya. Cinta sudak ditakdirkan untuk masing-masing manusia, bila tidak menemukan takdir cinta kita, Maybe you just not be looking, kata Autumn, gadis yang ditemui Tom di akhir film ( Autumn = Musim gugur, tiba setelah Summer = musim panas) Mungkin kita tidak terlalu memperhatikan di sekitar kita. Dan kali ini pun Tom kembali yakin bahwa Autumn ialah perempuan yang ditakdirkan untuk nya. Akankah siklus nya kembali terulang seperti Summer ? Who’s knows…

Final Score : 5/5. Perfect
Rating IMDB : 7,7
( Asal kalian tau, jarang-jarang ada film Romance bisa dapet rating diatas 7,5 di IMDB)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar