Hikmah di Balik Perayaan Maulid Nabi
Merupakan suatu hal yang sudah jamak
kita dengar di seluruh Indonesia, setiap tanggal 12 Rabiul Awwal, ummat Islam
di seluruh dunia akan merayakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Bila di Indonesia, biasanya akan diadakan ceramah-ceramah keagamaan berisikan
di masjid-masjid atau pusat keagamaan, bahkan juga menyasar siswa-siswa di
sekolah.
Maulid berasal dar bahasa arab yang
berarti waktu kelahiran. Maka maulid nabi secara bahasa dapat diartikan
peringatan akan hari atau waktu kelahiran nabi, yang jatuh pada tanggal 12
Rabiul Awwal. Pada tahun ini, 12 Rabiul Awal bertepatan dengan tanggal 12
Desember 2016.
Perayaan maulid nabi pada hari ini sudah
bergerser maknanya ke arah yang lebih positif. Ia bukan lagi hanya sekedar
seremonial upacara keagamaan, namun ia juga mengandung beberapa hikmah dan
pelajaran yang dapat dipetik. Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari perayaan
maulid nabi ialah :
1.
Meneladani akhlak dan
kepribadian Rasulullah SAW
Berapa banyak orang sekarang yang
benar-benar menjadikan Nabi Muhammad sebagai figure yang harus diladani dan
dicontoh ? tidak banyak. Kebanyakan, khususnya muda mudi, menjadikan artis atau
selebriti nasional atau international, sebagai figure mereka. Mengikuti, bahkan
mengidentifikasi diri mereka sehingga bisa sama persis dengan idola mereka.
Dengan Maulid nabi, para kawula muda muslim diingatkan kembali, bahwa kita
memililiki seorang figur yang jauh lebih pantas ditiru dan diikuti. Sesosok figur
yang memiliki akhlak yang teramat mulia, halus tutur katanya, terpuji
perbuatannya, dan berakhlak nan mulia. Seorang yang telah meninggal empat belas
abad yang lalu, namun masih dapat kita rasakan pengaruhnya hingg hari ini.
Seorang yang memiliki akhlak, yang menurut istrinya, laksana Al Quran berjalan.
Ialah Muhammad SAW. SosokNya lah yang harusnya kita teladani dan ikuti segala
tindakan dan pola hidupnya.
2.
Menanamkan kembali
kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW
مَنْ أَحَبَّنِيْ كَانَ مَعِيْ فِى الْجَنَّةِ
Dan barang siapa yang mencintaiku,
ia akan bersamaku di surga
Selain menjaid mulia karena mengikuti dan meneladani kehidupan Nabi
Muhammad SAW, ternyata kita juga mendapatkan garansi sebuah jatah masuk surga,
bika kita juga mencintai sosok nabi Muhammad SAW. Tentu saja mencintai disini
bukan hanya sekedar cinta tak bermakna dan tak teraktualisasikan dalam
perbuatan. Namun juga cinta yang dibarengi dengan aktualisasi segala akhlak dan
tingkah laku sosok yang kita cintai dalam diri kita.
3.
Moment untuk bershalawat kepada Nabi
Bukankah Allah SWT dan para malaikatNya juga bershalawat kepada nabi.
Lantas mengapa manusia tidak ? Di moment perayaan maulid Nabi lah kita bisa
lebih banyak dan maksimal untuk bershalawat kepada Nabi. Hal ini bukan berarti
kita hanya bershalawat atas nabi hanya pada hari maulid nabi. Di hari-hari
biasa kita juga tetap harus bershalawat kepadaNya, namun pada moment maulid
nabi kita bisa lebih banyak meluangkan waktu untuk melakukannya.
Sesungguhnya orang yang bershalawat
kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Lalu,
mintalah kepada Allah wasilah untukku karena wasilah adalah sebuat tempat di
surga yang tidak akan dikaruniakan, melainkan kepada salah satu hamba Allah.
Dan, aku berharap bahwa akulah hamba tersebut. Barang siapa memohon untukku
wasilah, maka ia akan meraih syafaat." (HR Muslim).
Dan masih banyak hikmah serta pelajaran di balik maulid Nabi yang dapat kita petik selain yang tertulis diatas. Smoga kita semua dapat mengaktualisasikan kepribadian Nabi Muhammad yang mulia dalam diri kita. Amin ya Rabbal alamin.