Review 500 Days of Summer : This is not a
love story
Pemain : Joseph Gordon Levit, Zooey
Deschannel
Tahun : 2008
Genre : Romance, Comedy
Summer : I mean we’re like Sid and Nancy for months
now
Tom :
Summer, Sid Stab Nancy…. Seven times with kitchen stuff. But we, we fight for
severe times, but I’m hard to think im Sid Vicious
Summer : (Saying by astonishing voice) No, Im
Sid
Tom : Oh, So Im Nancy… ?
Akhir-akhir
ini gue lagi seneng nonton film yang genre nya Comedy Romance. Kenapa ? Pertama,
Gue suka ama hal-hal yang berbau romantis, tapi gak lebay. Dan menurut gue,
film-film yang genre nya murni romance, itu agak lebay. Kedua. Gue suka ketawa.
Hahaha….
So, dari
sekian film genre comedy romance yang udah pernah gue tonton, 500 days of
Summer lah yang menurut gue menduduki top list di genre ini. Kenapa ? Gue
jelasin disini.
Sebenarnya
premis di film ini sederhana banget. Kisah seorang pemuda bernama Tom Hensen,
diperankan oleh Joseph Gordon Levit, berprofesi sebagai karyawan penulis kartu
ucapan, yang jatuh cinta dengan rekan sekantor nya, Summer Finn, diperankan oleh Zooey Deschannel. Terdengar sangat basi
kan ? Film dengan tema kisah percintaan antara rekan seprofesi sudah sangat
umum. Tapi disinilah letak istimewanya 500 Days of Summer. Premis nya sangat
simple, tapi penggarapan nya dibuat sangat rapi dan maksimal. Dan walhasil,
bagi saya film ini, Simple but perfect. Sederhana, tapi sempurna.
Yang
menjadi titik masalah nya ialah, Summer bukanlah tipikal gadis yang percaya
akan cinta dengan segala tetek bengek nya. Ia tak percaya akan ikatan
berlandaskan kasih sayang, ia tak percaya akan suatu romansa cinta. Sebalik nya
Tom, ialah tipikal lelaki melankolis, yang meyakini bahwa hidup nya tak akan
pernah bahagia tanpa menemukan cinta sejati nya, dalam hal ini ia yakin bahwa Summer
lah yang ditakdirkan sebagai cinta sejati nya.
Jadi,
dimulailah hubungan tarik ulur antara dua orang ini. Tom mencintai Summer,
bahkan sangat mencintai nya. Dia mencintai segala hal akan summer, cara nya
tersenyum, tanda lahirnya, lutut nya, rambutnya, pokoknya semua nya dah. Di
satu sisi Summer pun sebenarnya juga menyukai, bahkan mencintai Tom. Terlihat
dari bagaimana tatapan matai dia yang penuh cinta ke Tom, Bagaimana ia merasa
gelisah ketika ia sedang bertengkar dengannya, bagaimana bahasa tubuh ia kepadanya,
akan tetapi ia tidak mengakui cintatersebut. Bagi dia, menyukai tidak harus
terikat dengan cinta, ia tidak mau terikat hubungan seperti kekasih dan pacar.
Sebaliknya, Tom mulai lelah dengan bentuk hubungan “ tanpa kejelasan” seperti
itu. Ia menginginkan bentuk hubungan yang pasti. Walau selama ini mereka berdua
tinggal bersama, sering jalan bersama, bahkan sampai melakukan hubungan intim (
I very like scene when they do that in Bath tube, and after they arguing. Sex
after arguing must be very romantic :D) Tapi itu semua tidak mengubah prinsip
Summer untuk terus menjalin hubungan “ saling suka” tanpa harus ada ikatan
cinta. Hingga pada akhir nya kedua nya sama-sama lelah. Summer pun memutuskan
pindah tempat kerja agar tidak bertemu dengan Tom lagi. Sebalik nya, Tom
benar-benar galau saat ditinggal Summer. Sebenarnya, Summer disini juga galau,
ia merasa sudah berbuat jahat terhadap Tom ( No,…. Im Sid ) tapi dia
juga tidak mau terikat hubungan yang pasti dengan Tom.
Sepanjang
menonton film ini, saya dibuat gregetan dengan tingkah nya si Summer. Emang
dah, si Zooey Deschannel cocok banget meranin gadis-gadis tipe innocence kaya
gini. Dia manis juga imut ( apalagi pas rambutnya dikuncir kuda. Ada pepatah
bilang, kalau wanita rambutnya dikuncir kuda, cantiknya nambah 30 persen, hahaha
:D), tipikal orang loveable banget. Tapi dia juga cewek yang suka tarik ulur
hubungan ama Tom ( Kaya tipikal sebagian cewek jaman sekarang bro, suka PHP,
tarik ulur hubungan :p ). Saya pun juga ngakak plus kasihan ngelihat kegalauan
Tom saat dia lagi dibuat galau oleh Summer. Mulai dari wajah kusut, baju
berantakan, mabuk-mabukan gak jelas, ikut blind date, ampe mecahin piring kaya
orang stress, semua itu sukses bikin gue ngakak terbahak terbahak. Chemistry yang ditunjukkan antara kedua orang
ini juga kuat banget. Wajar aja kalau film ini menang beberapa penghargaan
film, dan Zooey Deschannel didapuk sebagai aktris terbaik pada tahun itu.
Selain itu
kekuatan film ini selain poin diatas ialah sutarada nya, Marc Webb yang lihai
dalam menyusun alur waktu fil ini. Alih –alih menyusun alur waktu yang
sistematis, lurus ke depan, alur waktu film ini sama dengan hubungan antara Tom
dan Summer, ia dibuat maju mundur selama 500 hari. Mulai dari hari ke 488,
loncat ke hari ke 1, ke hari ke 3, hari ke 8, hari ke 279 dan seterusnya. Tetapi
alur seperti ini tidak membingungkan penonton, malah membuat film ini semakin
menarik.
Bicara
film dengan genre yang ada romance, nggak lengkap tanpa ngomogin lagu-lagu romantis
dan scene yang romantic juga. Scene-scene romantis yang ditunjukin antara Tom
dan Summer juga ngena banget ke yang nonton, dan sukses bikin gue baper. Kapan coba
gue bisa ngalamin event romantic kaya gitu ama orang yang gue sayang ( derita
LDR -_-). Favorit gue, scene dimana si Tom membuat landscape gedung-gedung
tinggi di tangan nya si Summer sembari lagu Swet Disposition nya Temper Trap
mengalir lembut sebagai backsound. Dan masih banyak lagu-lagu romantis yang dengan
tepat turut mengiringi scene yang ada.
Kesimpulan
nya, Benar kata narrator di film ini, This is not a love story, film ini bukanlah
berbicara tentang cinta, tetapi ia menggambarkan bagaimana persepsi yang berbeda
tentang cinta bila dicoba untuk disatukan. ( Gue suka banget ama kata-kata
bijak narrator di film ini, kampret lah, ngena banget kata kata nya). Cinta sudah
ditakdirkan oleh Tuhan, hanya saja terkadang kita tidak memandang takdir yang
ada disekitar kita. Bahkan Summer pun pada akhirnya harus menerima takdir dengan
menikah dengan seseorang, dan itu bukan Tom. Summer pun juga mengakui, bahwa
mungkin takdir cinta lah yang dulu mempertemukan ia dengan Tom, tetapi ia dulu enggan mengakui nya. Cinta sudak ditakdirkan
untuk masing-masing manusia, bila tidak menemukan takdir cinta kita, Maybe you
just not be looking, kata Autumn, gadis yang ditemui Tom di akhir film ( Autumn
= Musim gugur, tiba setelah Summer = musim panas) Mungkin kita tidak terlalu
memperhatikan di sekitar kita. Dan kali ini pun Tom kembali yakin bahwa Autumn
ialah perempuan yang ditakdirkan untuk nya. Akankah siklus nya kembali terulang
seperti Summer ? Who’s knows…
Final Score
: 5/5. Perfect
Rating
IMDB : 7,7
( Asal
kalian tau, jarang-jarang ada film Romance bisa dapet rating diatas 7,5 di
IMDB)